Chapter 9: Problem

4.4K 268 0
                                    

Author pov

Hati kiera panas melihat Aldo dan seorang cewek sedang bermesra-mesraan, pas Tristan nyampe di meja yang Kiera tempati. Dia kaget melihat Kiera sudah berlinangan air mata. Tristan pun langsung duduk dan menenangkan Kiera.

“lo kenapa nangis, ra? Ada yang nyakitin lo?” ujar tristan

“gak papa tan. Lo laper kan? Makan gih terus kita pulang” kata kiera dengan senyuman yang dipaksa

“gue udah gak laper. Makanannya dibungkus aja ya” tristan langsung memanggil pelayanan dan menyuruh-nya membungkus makanan yang tadi ia bawa

Trsitan pun langsung mengajak kiera keluar dan menggandeng tangannya, tapi sebelum tristan membuka pintu keluar. Matanya langsung menangkap Aldo dan seorang cewe bermesraan. Tristan pun berlari kearah aldo dan langsung menarik kerah bajunya.

“Apa-apaan ini? Lo kenapa tarik-tarik baju gue” tanya aldo

BUG

“ini karena lo bermesraan sama cewek lain selain keira” teriak tristan

BUG

“ini karena lo udah nyakitin hati Kiera” teriaknya lagi

BUG

“dan ini karena lo udah bikin kiera nangis”

Kiera pun langsung berlari ke arah Tristan, untuk menghentikan perkelahian ini yang udah ditonton para pengunjung. Pas kiera datang, muka Aldo keliatan shock banget.

“Udah tan, pulang yuk. Dan lo Aldo. Kita putus” kata kiera dengan tenang dan berusaha menahan air matanya yang sebentar lagi akan keluar.

Di parkiran, mereka berdua langsung pulang. Tapi sebelum sampai rumah, tristan memberhentikan motornya di taman kompleks.

“Ra, turun dulu deh sini. Mending lo nangis sini aja dulu, nenangin hati. Nanti kalo di rumah lo di interogasi sama kakak lo dan gue dituduh kalo yang nyakitin lo itu gue. kan ribet urusannya” ujar tristan

Kiera ngangguk dan langsung turun dari motor dan ikut duduk di rumput bareng Tristan. Tanpa aba-aba kiera langsung meluk Tristan dan menangis di dadanya tanpa memedulikan baju tristan yang basah karena air matanya.

“Aldo jahat, tan. Dia jahat banget, gue..hiks.. gue ga nyangka dia selingkuh. Padahal kita baru sebulan pacaran”kata kiera

“hustt, udah diem” ujar tristan sambil memeluk kiera dan mengabaikan jantungnya yang kayak mau copot

“Gue sayang banget sama diaa tan. I love him so much, tapi apa yang gue dapet? Dia malah selingkuh. Fix gue benci Aldooo” kiera pun langsung memukul dada tristan, makin lama pukulannya makin lemah dan keira udah gak nangis lagi hanya sesenggukan

“nangisnya udah? Baju gue basah ini gara-gara elo”

“udah hehe sorry ya gara-gara gue baju lo basah” kata kiera dan langsung mendongakkan kepalanya ke arah tristan.

Jarak tristan dan kiera sangat kecil dan memungkinkan terjadinya ehem uhuk-if u know what I mean-. Tristan pun memajukan kepalanya pelan-pelan dan langsung mengelap air mata kiera. Dan kiera kaget karena dia mengira akan di yaa… kiss gitu haha.

“HHAHHAHHAHAHHAHHA muka lo gitu amat, pengen banget gue cium? Aduh kasian sini deh gue cium” kata tristan sambil menarik tangan kiera. Sekarang muka kiera merah padam, huh malu dia pasti.

“ ciee blushingg hahahhahahah” kata tristan lagi dengan tawa yang menggelegar dan karena ulahnya ini lah dia langsung dapet pukulan-pukulan dari kiera.

“tristan rese ahh. Udah ketawanyaaa, gue mau pulang nih. Dingin banget tauu”

Mendengar itu tristan langsung membuka jaketnya dan memakaikannya ke badan kiera yang daritadi siang masih memakai seragam sekolah.

“makasih, tan” kata kiera dengan senyuman tulus

“sama-sama. Kalo gitu pulang yuk” ajak tristan

Kiera dan tristan pun melaju meninggalkan taman itu, gak berapa lama mereka berdua udah sampai di rumah kiera. Iya cepet emang karena jarak dari taman itu kesini deket kok

Kiera pun langsung turun dari motor tristan

“gue masuk ya, bye” kata kiera singkat. Sebelum keira berbalik, tangannya udah dicekal sama tristan. Kiera

“kenapa lagi sih taaan?” ucap kiera dan langsung berbalik menghadap tristan

”kita bisa jadi sahabat gak?” tanya tristan tiba-tiba memecah keheningan

“kalo gak mau gak papa. gue cuman mau menjalin hubungan baik doang kok. kalo gitu gue balik ya, bye” ujar tristan lagi

“eh tunggu. Okay gue mau jadi sahabat lo. So, sekarang kita gak musuhan lagi kan?” ucapkeira

“thankyou raa. Masuk gih, pasti lo udah dicariin ortu lo”

Keira cuman senyum dan langsung berbalik ke rumahnya. Tristan pun balik ke rumahnya dengan perasaan yang senang.

==========

sehari update 2 chapter yayy!

thank you for reading. vote and comments ya:)

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang