Net - 넷

89 3 4
                                    

Hyena Pov

Sinar mentari mencoba masuk dari jendela yang seakan bertugas untuk membangunkanku setiap hari tanpa rasa lelah dan jenuh. Seakan membangunkanku atau lebih tepatnya membangunkan semua orang adalah tugas utamanya.

Aku merenggangkan badan-badanku dan mencoba mengumpulkan potongan-potongan kesadaranku yang masih berhamburan entah kemana dan dimana tempatnya.

Mencoba untuk menetralisir kemauanku yang berukuran sangat besar untuk masih tetap berbaring di kasur empukku.

Tiba-tiba pikiranku langsung tertuju dengan yang semalam. Aku memimpikan hal itu lagi dan lagi tanpa henti. Meskipun dalam keadaan dan situasi yang berbeda, tapi menampakkan orang yang tak pernah berubah.

Memikirkan hal tersebut membuatku terpaku memandang keluar jendela seperti orang yang tak punya tujuan hidup lagi.

Kemudian aku teringat dengan pesan yang ku kirimkan ke Baejin semalam, aku beranjak dari tempatku berdiri dan mencari handphone-ku yang mungkin masih terlilit selimut putih tebal milikku

'1 new messenge'
Ku rasa itu balasan dari Baejin

Dan benar saja

From: Baejin
'Eoh, Hyena-ya. Mianhae, semalam aku ketiduran. Apa kau marah? Kalau begitu hari ini akan aku traktir kau minum ice cream semaumu. Aku janji'

Membaca pesannya membuatku tersenyum.
Hal-hal seperti ini yang ku suka dari Baejin.
Yang membuatku tak mau melepaskan lelaki sepertinya.

***

Author Pov

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru" ujar seorang lelaki yang terlihat berusia sekitar 30-an
1 kalimat yang diucapkannya membuat seisi kelas ribut lebih tepatnya siswa laki-laki.

"Saem, apakah dia yeoja? Apakah cantik?" Tanya seorang murid laki-laki seperti mewakili seluruh murid laki-laki dalam kelas itu

"Dasar kalian ini"

"Silahkan masuk" ujar Songsaenim seraya menghadap kearah pintu yang sepersekian detik kemudian menampakkan lelaki bertubuh tinggi yang memiliki kulit putih dan paras wajah layaknya pahatan seniman ternama.

"Hey, kenapa laki-laki? Seharusnya perempuan" ujar seorang siswa laki-laki lainnya yang terlihat kecewa menerima kenyataan bahwa murid baru adalah laki-laki bukan perempuan

"Minhyuk, jaga perkataanmu" ujar songsaenim terhadap siswa yang diketahui bernama Minhyuk itu

"Silahkan memperkenalkan diri"

"La-"

Hosh.. hoshh.. hoshh..

"Ah Mianhae Saem, tadi aku terjebak macet"

Hyena Pov

Aku mempercepat langkah kakiku agar bisa lebih cepat sampai di kelas, walaupun aku tau pasti Songsaenim sudah berada di kelas sejak 5 menit lalu tapi setidaknya aku berusaha untuk tidak terlalu terlambat agar hukuman yang diberikan tidak terlalu berat.

Koridor sekolah seakan sangat panjang untuk dilewati pagi ini.

Aku tak bisa mengatur nafasku saat sudah dekat dengan kelas, dan bahkan tak bisa memberhentikan lariku. Sehingga membuatku menabrak pintu dan otomatis langsung masuk ke dalam kelas dan membuat semua orang dalam kelasku menghadap kearahku.

Aku melihat Kim Songsaenim di depan kelas, dan seorang murid? Tapi aku tak mengenalnya

"Ah Mianhae Saem, tadi aku terjebak macet" ujarku masih berusaha mengatur nafasku.

Senior High School - Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang