Berkisahlah putra sulung Sanghyang Tunggal, sang Batara Antaga
Karena keserakahan, terkena kutuklah ia
Bermulut dower, bertampang buruk
Terbuang dari tahta kahyangan
Jatuh ke bumi, menjadi pamong keturunan raksasa
Berganti namalah ia, Togog
Bersama Bilung, beribu nasihat untuk kaum raksasaKi Lurah Togog, panggilannya,
bukanlah pembela kebatilan
Hanya karena suratan nasib berkata
Jadilah ia pendamping para raksasa
Bermacam upaya dilakukan untuk mengubah tabiat angkara murka kaum raksasa
Tapi apa mau dibilang, raksasa tetaplah raksasa
Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan
Maka berlanjutlah tugas Togog sampai raksasa berlaku baikKi Lurah Togog, saudara tua Semar
Momongannya selalu kalah berhadapan momongan Semar Badranaya
Begitulah nasib raksasa angkara
Mati naas di tangan ksatria
Dan nasib Togog:
Bersanding selamanya sebagai pamong raksasaMaka, berkisahlah putra Sanghyang Tunggal, Batara Antaga
Pamong terlupakan di kitab-kitab kesatriaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabharata Dalam Sajak
PoetrySemua orang pasti sudah tahu tentang Mahabharata. Kisah epik yang dikarang Begawan Abyasa ini sangat populer hingga seantero dunia. Di Indonesia sendiri, kisah Mahabharata diceritakan secara turun temurun. Banyak sekali versi Mahabharata yang dibuat...