Silver Blood
“Jessica!”
Wanita yang sedang berjalan pelan itu menghentikan langkahnya dan berbalik untuk melihat seorang pria tampan dengan rambut pirang kecoklatan sedang mengayuh sepedanya cepat untuk menyusulnya.Tanpa sadar senyuman kecil merekah di bibir wanita tersebut.
“Wae Kris?”tanya Jessica sambil menggigit bibirnya gugup.
Kris menghentikan sepedanya dan menepuk pelan jok belakang sepedanya,”Naik.”
Wanita itu sontak menggelengkan kepalanya kencang,”Aku bisa jalan kaki sendiri.”
Seakan tidak sabar Kris menarik tangan wanita itu dan memaksanya duduk di belakang,tugas yang sangat mudah mengingat badan Jessica yang sangat mungil dibanding dirinya.Wanita itu akhirnya duduk dengan sangat berhati-hati,mencoba untuk tidak membebankan seratus persen badannya di sepeda.
“Nah begini kan enak.Lagipula kau sudah sering kubonceng,kenapa hari ini malah malu-malu.”kata Kris sambil mulai mengayuh sepedanya.
Ketika sepeda itu mulai melaju kencang menyusuri jalan Jessica berusaha keras untuk menormalkan suhu tubuhnya yang tiba-tiba meninggi.Ia berusaha duduk sejauh mungkin dari Kris agar suara detakan jantungnya yang mulai menggila tidak terdengar pria itu.Entah sejak kapan badannya terus bereaksi seperti ini disekitar Kris.
Saat keduanya sudah sampai di sekolah Jessica dan Kris berjalan beriringan menuju kelas mereka di lantai 2.Sekali lagi Jessica berusaha untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah menjelma menjadi semerah kepiting rebus.Tidak,Kris belum boleh tau perasaannya saat ini.
“Kris sunbaenim!”
Dalam sekejap mata belasan anak perempuan sudah mengerumuni Kris dan mulai berusaha untuk mendapat perhatian pria tersebut.Jessica yang tadinya berjalan disebelahnya terdorong menjauh karena sikutan dari gadis-gadis tersebut,tidak peduli jika sebenarnya Jessica lebih tua dari mereka.
Sambil merengut kesal Jessica mempercepat langkahnya menjauh dari pemandangan yang tidak ia sukai itu.Ia tau kalau wajah tampan Kris selalu mampu menarik perhatian seluruh wanita,mungkin faktor dari darah Kanadanya yang masih mengalir deras dalam tubuhnya.Pria itu memiliki rahang kuat,mata yang penuh karisma dan didukung dengan badan tinggi tegap layaknya supermodel.
“Jessica!”
Hati Jessica hampir melompat mendengar suara serak dan berat milik pria tersebut.Dengan cepat ia berbalik dan melihat pria itu tengah melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar,”Pulang nanti tunggu aku!Kau ada jadwal rapat klub drama?”
Jessica mengangguk kecil,tenggorokannya masih tercekat dan tidak ada sepatah katapun yang mampu keluar dari lidahnya yang kelu tiba-tiba.
“Kalau begitu kutunggu.Sampai jumpa!”kata Kris mengakhiri obrolan kecil mereka.Pria itu kembali fokus pada belasan gadis yang kini kelihatan sedang menembakkan tatapan tajam pada Jessica.
Rengut kesal di wajah wanita itu menghilang,diganti dengan senyuman super lebar yang membuat pipinya terasa ingin meledak.Peduli apa dengan kebencian yang selalu diterimanya dari gadis-gadis itu?Yang penting Kris selalu menganggapnya lebih spesial dari gadis manapun yang mengerumuninya sekarang.
~~~
Jessica menghela nafas panjang ketika membuka pintu ruang klub dramanya,pelajaran di kelas tadi terasa sangat melelahkan baginya.Entah mengapa badannya terasa sangat lemas dan kepalanya terasa pening bukan main.
“Jessica kau baik-baik saja?Mukamu pucat sekali.”tanya Taeyeon temannya.
Wanita itu hanya menghempaskan tubuhnya ke kursi dan langsung mengambil posisi tidur di meja.Ia melihat sedikit pantulan wajahnya di cermin yang terletak di sudut ruangan,wajahnya memang sangat pucat.Hampir seperti mayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever After (Kumpulan Oneshoot)
FanfictionKumpulan Fan Fiction Oneshoot berbagai genre. Kebanyakan berisi tentang imajinasi saya yang tidak terkendalikan saat melihat para bias di layar kaca So,enjoy the ride~