Jieun berjalan pelan diantara ratusan, mungkin ribuan orang lain di jalanan ramai itu. Sebagai jalanan yang dikenal sebagai pusat perbelanjaan murah itu, tidak hanya penduduk Korea saja yang memenuhi tempat itu tetapi juga ribuan turis yang berasal dari negara lain. Beberapa tahun terakhir ini ia bisa merasakan bagaiman negara mereka mulai dikenal oleh khalayak luas.
Hallyu wave, begitu mereka menyebutnya. Fenomena dimana K-drama dan K-pop menyebar layaknya jamur di musim hujan di seluruh belahan dunia. Bukannya tidak menyukai produk negara sendiri, hanya saja Jieun memang tidak pernah tertarik dengan segala hal yang berbau K-pop ataupun K-drama. Ia tidak mengerti dimana hal yang menarik dari drama yang penuh dengan dramatisasi yang membuat penontonnya memiliki delusi palsu tentang indahnya cinta. Dan jangan mulai tentang K-pop, semua hanya terdengar begitu berisik dan asing di telinganya tanpa alasan yang pasti.
"AHHHHH!!! EXO!"
Jieun terlonjak kaget dari tempatnya berdiri ketika sekelompok gadis yang terdiri dari 4 orang berteriak di depan mereka lalu berlari begitu saja melewatinya hingga pundak mereka sempat bertabrakan. Tak ayal Jieun langsung ikut berbalik, ingin tau apa yang membuat gadis-gadis itu berubah menjadi liar.
Ia termenung ketika melihat keempat gadis itu sudah berkerumun di depan sebuah toko baju, tepatnya di depan banner berukuran jumbo yang memuat gambar sepuluh pria. Keempat gadis itu bergantian mengambil foto di depan banner itu sambil terus berteriak-teriak histeris, tidak peduli jika beberapa pasang mata dari orang yang berlalu lalang di dekat mereka melihat keempatnya seakan mereka adalah psycho.
Setelah menghela nafas panjang Jieun kembali berjalan, tangannya mengeratkan jaket yang ia pakai karena perasaan dingin yang tiba-tiba menyeruak di sekujur tubuhnya. Ini pasti karena angin musim dingin yang mulai berhembus, itu yang ia yakini dalam hati. Mengabaikan bahwa musim dingin masig berjarak 2 minggu dari sekarang.
Tiba-tiba saja cahaya yang begitu terang memasuki retina matanya, memaksa wanita itu untuk menengadah keatas melihat benda apa yang menyinarkan cahaya yang begitu terang. Ia kembali tertegun ketika melihat videotron besar yang tertempel di sebuah gedung menampilkan sepuluh pria yang sama dengan yang ia lihat di banner tadi.
Kali ini Jieun tidak lari, ia tetap berada di tempatnya memandangi video iklan konser sepuluh pria itu yang akan berlangsung satu minggu kedepan. Matanya terkunci pada gambar satu pria yang begitu familiar namun disaat yang bersamaan asing baginya.
"Kyaaaaa!! Exo oppadeul meotjida!!!"
Entah kapan keempat gadis tadi sudah berada disampingnya, melihat videotron yang sama. Sekali lagi Jieun menghela nafas, mengeratkan jaketnya dan kembali melangkah.
Ia harus kuat.
~~~~
I still live in the same sky, always the exactly same day. Other than you're not being here, there's nothing different at all.
"Hyung!"
Suho terbangun dari lamunannya, hal pertama yang ia lihat adalah mata bulat Kyungsoo yang sedang melihatnya penuh kekhawatiran. Dengan cepat bibir Suho melengkungkan senyuman dan dengan suara terlembut yang bisa ia produksi mulutnya mulai berbicara, "Ah...mian, aku tidak mendengarmu. Ada apa Kyungsoo-ya?"
Kyungsoo menghela nafas panjang,"Apa kau lelah hyung? Aku akan meminta manager hyung untuk memberikanmu waktu istirahat, kita sudah berlatih begitu keras untuk konser minggu depan. Istirahat satu hari tidak ada salahnya."
Pria itu menggeleng pelan," Aku tidak apa-apa."
Dengan cepat Suho berdiri dan bertepuk tangan keras satu kali untuk menarik perhatian kedelapan member yang lain. Ketika mereka sudah melihatnya, pria itu tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever After (Kumpulan Oneshoot)
Fiksi PenggemarKumpulan Fan Fiction Oneshoot berbagai genre. Kebanyakan berisi tentang imajinasi saya yang tidak terkendalikan saat melihat para bias di layar kaca So,enjoy the ride~