DELAPAN

2K 229 6
                                    

Happy reading

***

Sehun membawa tubuh Lalisa dalam gendongannya. Wanita itu tertidur, mau tidak mau Sehun pun harus menggendongnya. Meskipun nyatanya Sehun sangat ingin menggendong Lalisa. Setelah selesai makan malam tadi, Lalisa mabuk karena kebanyakan minum soju dan ketiduran.

Setelah memasuki kamar hotel, Sehun kemudian membaringkan Lalisa pada tempat tidur dan melepas sepatu yang dipakainya. Lalu menarik selimut sampai menutupi leher Lalisa.

Tatapan Sehun masih tertuju pada wanita yang terbaring di hadapannya. Wajah damai Lalisa ketika tidur membuat Sehun tersenyum-senyum. Berbeda jika dia dalam keadaan sadar, tingkahnya seperti singa betina. Ganas dan galak jika berhadapan dengan Sehun.

Sehun mengusap puncak kepala Lalisa, lalu bibirnya mengecup kening Lalisa lembut.

"Have a nice dream my sweetheart," bisik Sehun pelan.

Pria itu kemudian beranjak dan membaringkan tubuhnya di sofa kamar. Memejamkan matanya dan tertidur.

***

Lalisa mengucek matanya perlahan, sinar matahari yang menyusup pada jendela membuat Lalisa terbangun.

Wanita itu kemudian terduduk di kasurnya, lalu melihat ke sekeliling kamar. Lalisa tidak melihat Sehun di manapun. Yang dia lihat hanya sebuah bantal dan selimut yang sudah terlipat rapi di atas sofa. Sehun pasti sudah bangun dari tadi.

"Ini pukul berapa?" Lalisa melayangkan pandangannya ke arah jam dinding di kamar.

"Mwo!? Jam 10? Omo! Kenapa aku bisa tertidur selama itu. Kenapa juga si pabo itu tidak membangunkanku eoh." Lalisa merengek tidak jelas.

Sementara itu, Sehun baru saja datang dari luar sambil membawa keresek berwarna putih di tangannya.

"Kau sudah bangun Lisa?" tanya Sehun sambil menghampirinya.

"Eoh. Kenapa kau tidak membangunkanku lebih awal?"

"Kau begitu nyenyak saat tidur. Aku jadi tidak tega membangunkanmu."

Lalisa menghela napas, toh percuma juga kalau dia menyalahkan Sehun. Sehun kemudian mendudukkan dirinya di hadapan Lalisa.

"Aku membawa makanan, kau makan dulu ini sudah siang. Kalau tidak nanti kau akan sakit."

Lalisa mendekat, mencium bau dari makanan yang dibawa oleh Sehun. Hal itu membuat perut Lalisa keroncongan minta diisi.

"Kau membawa apa?"

"Aku bawa ramen, kau suka?"

"Tentu saja aku suka! Mana berikan padaku." Lalisa begitu semangat ketika tahu bahwa Sehun membawakan ramen untuknya.

Sehun terkekeh geli, kemudian mengeluarkan ramen yang ia bawa. Satu untuknya dan satu lagi untuk Lalisa.

"Hey pelan-pelan memakannya, kau mau tersedak?" Sehun memperingati Lalisa yang makan dengan begitu lahap.

"Eoh, aku tidak akan tersedak," jawab Lalisa setelah menelan ramen di mulutnya.

"Yah, aku hanya mengingatkanmu saja. Oh ya, hari ini kita akan keluar mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang."

"Uhukk!" Lalisa tersedak, Sehun pun mengambilkan segelas air pada Lalisa. Lalisa meminum air itu dalam sekali tegukan.

"Sudah kubilang pelan-pelan jika kau makan, nanti bisa tersedak," ucap Sehun sambil mengusap pelan punggung Lalisa.

SeLisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang