Baby Jeon

127 3 1
                                    

Hari ini kuki memilih pergi ke kampus awal sebelum perkuliahan dimulai, kuki ingin membantu temannya membereskan bengkel. Sepanjang perjalanan menuju kampus kuki merasa ada seseorang yang mengikutinya. Ternyata benar, kuki melihat dari kaca minimarket, dia melihat seorang wanita sembunyi sembunyi mengikutinya dari belakang. Kuki langsung bersembunyi di gang dan menunggu gadis itu muncul.

"hey kau" kuki menyapa gadis yang mengikutinya dari belakang dan muncul dari pesembunyiannya. Gadis yang di sapa kuki tampak kaget.

"Kenapa kau mengikutiku sejak tadi?" keki bertanyanya pada gadis itu dan menghampirinya. Betapa terkejutnya kuki saat tau gadis yang mengikutinya ternyata yeri.

"yeri,, kau?"

"yak,, oppa aku mengikutimu. Kenapa? Apa tidak boleh?"

"a,, bagaimana bisa? Kau harusnya disekolah. Ini jam sekolah bukan?"

"hehe, oppa.. aku menunggumu sejak pagi di ujung jalan sana. Hari ini biarkan aku mengikutimu"

"hah? Yang benar saja, apa kata namjoon hyung nanti jika tau adiknya membolos dan membuntutiku"

"dia tidak akan berkata apa apa jika tidak kau beritau. Ayolah oppa, aku juga ingin berkuliah di universitasmu"

"andwe, pulang lah yeri.. aku hari ini sangat sibuk" kuki menggaruk belakang kepalanya dan menyuruh yeri pulang

"oppa, kau tau aku sangat menyukaimu kenapa kau seperti ini padaku? Aku kurang apa?" yeri mempoutkan bibirnya

"kim yerim.. jangan seperti ini, kau membuatku bingung. Pulanglah dan belajar, jika kau ingin pergi bersamaku mungkin aku ada waktu hari minggu besok. Aku tidak mau mengganggu belajarmu, kau harus belajar" kuki memegang puncak kepala yeri

Yeri hanya mengganggukan kepalanya dan masih menunduk

"baiklah, aku pergi dulu ya, kau pulang lah"

"tapi oppa harus janji hari minggu besok pergi bersamaku" yeri mengulurkan kelingkingnya dan meminta kuki berjanji

"nde.." kuki tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya

"oppa, hati hati..."

"nde.. kau juga" kuki mengacak lembut rambut yeri dan pergi meinggalkannya.

Kuki pov.

Ah.. ada ada saja yeri, pagi pagi begini sudah membuatku malu ixixixi.. oh, jika dia sudah masuk universitas aku bisa selalu berangkat bersamanya. Yeri sangat menggemaskan, ya ampun,, kenapa aku jadi senyum senyum sendiri..

Aku melanjutkan perjalanan ke kampus, entah kenapa rasanya senang sekali pagi ini, aku melihat ke arah depan gerbang kampus, wah itu sin b sudah menungguku ternyata.

"apa aku sangat lama?" aku bertanya pada sin b

"ya, kau lama sekali.. kenapa? Apa ada yang lucu denganku? Kau senyum senyum"

"aaa,, ania.. ayo,, kebengkelmu"

"ah,, ayo, kau tau? Ada banyak sekali guci yang harus dipindahkan, apa kau mau? Kalau kau mau kau bisa mengambilnya"

"cinca? Aku mau. Mau banget.. akan ku jual"

"yak.. kenapa kau jual?"

"ibuku tidak terlalu suka barang barang ringkih, apa tidak boleh jika ku jual?"

"tentu saja tidak"

"lalu untuk apa???"

"kau bisa melelangnya bodoh!" sin b memukul kepalaku

"woha,, ide yang bagus, aku bisa mendapatkan uang. Aku bisa membeli cat baru. Mahasiswa seni rupa sepertimu pasti kaya raya, kalian bisa menjual bebagai kerajinan"

thats loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang