"Mengapa masih dia(m)?"
Imtitsal NabibahMenyusun kata-kata khayalan yang mengawan di kepala
Mengapa masih terbelenggu jeratan diksi yang membata?Kan, banyak tukang pos yang bisa mengantarkan sejuta rasamu
Banyak ojek online juga, yang bisa mengantarkan langkah payahmuLalu kenapa masih dia(m)?
Sepertinya ia lumpuh, ya
Hanya berani berdebat lewat langit malam
Sukma angin parau yang masih bebas tafsir rasaSampai sekarang, aku tak pernah melihat keberanianmu
Dalam menunjukkan warna wajahmu
Entah itu warna tentang keberanianmu yang (dulu) mencintaiku, atau
Tentang warna keberanianmu yang (kini) membencikuEntahlah,
Semua masih terlalu takut kau akui
Dan kata-kataku, masih sering menyelinap masuk di puisimuPayah
P a y a h
Sungguh
--------
"Karna ku terus bertanya"
nadila kurniatiapa jawaban yang kau inginkan ?
ya ?
tidak ?
atau mungkin yang lain ?pikiranku terus melayang..
jawaban yang kau mau tidak ada di kepalaku..ini membingungkan..
kids jaman now pun tak mengerti apa rasanya..
berjalan tersesat dalam kebungkaman
adalah aku..langit malam pun tak membantu..
kini bintang selalu bersembunyi dalam kabut pertanyaan..
bergulat dengan pertanyaan aneh..
berputar berputar dalam diksi bodoh..
ini tidak ada akhirnya..mencintai atau membenci ??
aku pilih diam..
merindu jawaban yang kupilih..
biar hembusan angin yang membisikan rinduku padanya..
sudah cukup warna yang kau beri..
biar kuhapus dengan warna hitam langit malam..biar pertanyaan ini membelengguku dalam imaji gelap malam..
mencintai atau membencimu?
berpaling atau merindu?karna rasaku bukan sebuah pernyataan media publik ..
ini batu yang tenggelam dalam jurang kehampaan..
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN KATA
Poetrysebuah kata pengantar rindu, duka, kenangan, kebahagian atau bahkan bisa saja hal yang tak terduga lainnya Note: foto atau gambar bersumber dari pinterest dan google 🤗👍