Part 1

24.9K 841 19
                                    

Character :

Gavin Alexander Wibawa

Refansyah Arya Pramukti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Refansyah Arya Pramukti

Refansyah Arya Pramukti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku hanyalah orang biasa, kehidupanku pun biasa-biasa saja. Tidak ada yang menarik, seperti di dalam film atau drama. Datar, seperti jalan raya. Tapi aku tidak pernah menyangka, sebuah pertemuan menyebabkan kehidupanku berubah total. Saat itu aku sedang makan siang bersama sahabatku, Arin.

"Vin, aku duluan ya!" ujar Arin.

"Mau ke mana?" tanyaku.

"Ya ada lah..."

Arin merapikan kotak bekalnya dan memasukkannya ke dalam tas. Setelah itu ia berjalan pergi entah ke mana. Karena penasaran, aku pun mengikutinya dari belakang. Gerak-geriknya mencurigakan sih, aku jadi penasaran ada apa dengannya. Arin menuju ke halaman belakang sekolah dan bertemu seseorang di sana. Dia laki-laki yang tampan, tubuhnya agak kurus dengan style rambut yang acak-acakan. Siapa dia? Aku pun menguping pembicaraan mereka dengan bersembunyi di balik tembok.

"Arin...., a...aku.....," ia kelihatan gugup.

"Ada apa, Fan?" tanya Arin.

"A...aku...., aku suka kamu. Apa kamu mau jadi pacarku?"

Arin kelihatan bingung, ia berpikir cukup lama.

"Maaf Fan..., tapi sebaiknya kita berteman saja," jawab Arin.

Wuaaah...., sepertinya aku mendengar hal yang tidak seharusnya aku dengar. Aku jadi kasihan pada laki-laki itu.

"Ke...kenapa? apa kamu sudah punya orang yang kamu sukai?" tanya laki-laki itu.

Arin hanya tersenyum, lalu menjawab dengan singkat.

"Mungkin," jawab Arin.

Arin melangkah pergi meninggalkan laki-laki itu sendirian. Arin kejam juga, tapi kalau Arin memang tidak punya perasaan apapun padanya, ya apa boleh buat. Aku segera bersembunyi agar Arin tidak melihatku. Setelah kupikir aman, aku pun beranjak pergi dari tempat itu. tapi tanpa sengaja, aku menendang sebuah kaleng bekas dan meninggalkan bunyi yang cukup nyaring.

GlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang