CILY 2

3.9K 430 18
                                    

Disclaimer: Naruto dkk akan tetap milik MK-sensei

Pairing: Always SasuNaru (yang lain nyusul)

Rate: T+ (berubah seiring waktu)

Warning: cerita ini mengandung unsur yaoi, boyxboy, boyslove, dan sejenisnya. Bagi yang tidak suka alias homopobic harap meninggalkan cerita ini dengan suka rela.

Naruto pulang ketika sang surya beranjak keperaduannya. Sepanjang perjalanan, Naruto terlihat komat-kamit sendiri. Ia mengeluarkan sumpah serapah untuk sosok yang kini masih membuatnya sewarna mentari yang tenggelam. Begitu indah dan menawan. Dalam benaknya, Naruto teringat dengan hal yang memalukan tapi juga mendebarkan. Tanpa sadar, Naruto memegang bibirnya denagn wajah yang terlampau merah.

Flashback

"Dasar Dobe."

Naruto yang merasa bahwa panggilan itu terasa asing berusaha melepaskan pelukan lelaki berwangi maskulin tersebut dengan setengah tidak ikhlas.

"Kau? Siapa kau hingga berani memeluk Na-chan ku?"

"Aku?," tanya Sasuke angkuh," Aku adalah malaikat maut yang akan mengejarmu jika kau masih berani menemui kekasihku diam-diam."

Sasori yang mendenar itu tampak marah akan tetapi ia mencoba menahan dirinya hingga titik terendah. Ia tak bodoh. Dalam sekali lihatpun, Sasori tahu bahwa sosok lelaki di depannya itu bukanlah sosok sembarangan.

"Sasuke-kun?"

Suara bernada tinggi itu mengalihkan perhatian para 'penonton' yang semula melihat drama SasuNaruSaso kepada gadis beramput permen karet. Pandangannya menyorot tajam pada pemandangna di depan. Dimana sang pujaan hati yang ia damba-dambakan memeluk sosok lain dengan protective. Wajah yang aslinya memang cantik itu memerah. Marah. ia tak terima jika orang yang ia akui sebagai suami masa depannya itu mengumbar kemesraan dengan sosok lain selainnya. Ia cemburu. Sedangkan Sasuke hanya memutar matanya malas. Dia benar-benar muak dengan setan pink yang satu itu.

"Siapa dia Sasuke-kun? Apa karena dia kamu menolak gadis secantik aku? Dilihat dari manapun, aku itu jauh lebih cantik dari pada dia," kata Sakura narsis. Sumpah demi kulit buto ijo yang tetep ijo, Sasuke dan Naruto bahkan para 'penikmat' merasa mual dengan ke-pd-an tingkat dewa itu.

"Ya kau benar. Laki-laki inilah yang menjadi satu-satunya alasan aku menolakmu. Jadi jangan ganggun aku! Kau juga kepal api, jauhi kekasihku!"

Setelah berkata panjang kali lebar yang membuat Sasuke OOC, ia langsung angkat kaki dengan menyeret tubuh mungil Naruto. Naruto hanya diam saja karena belum sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi. Sasuke sendiri hanya menyeringai melihat Sakura dan Sasori terbengong serta sorakan dari pebgunjung kafe yang menyaksikan pertunjukkannya. Sasuke menghampiri mobil mewah yang telah menunggunya. Sasuke mendudukkan Naruto di kursi penumpang dan bergegas duduk disebelahnya. Merasa tak ada respon sedikitpun, Sasuke memandang Naruto yang masih ada di dunia antah brantah. Sasuke merasa sangat lucu dengan respon pemuda pirang di depannya itu. Setan perlahan memasuki tubuh uchiha bungsu yang pada dasarnya memang mesum itu. Hanya melihat Naruto yang bersemu saja area selatan Sasuke langsung memberontak. Sasuke sendiri bingung dengan reaksi tubuhnya.

Sasuke bukanlah anak-anak yang tak tahu apa itu gairah. Ia tahu bagaimana menahan dan tempat penyaluran yang benar. Ah sudahlah, Sasuke sudah tak peduli apapun. Urusan nanti akan ia pikirkan nanti. Ia langsung menarik Naruto untuk duduk dipangkuannya. Sasuke juga langsung menyambar bibir mungil yang selalu menjadi fokus pandangannya. Sedangkan Naruto merasakan bibirnya ditekan dengan suatu yang lembut langsung sadar. Naruto berusaha memberontak tapi tenaganya tak sebanding dengan milik Sasuke. Sasuke menyesap bibir bawah Naruto dan menggigitnya pelan. Berharap sosok mungil dipangkuannya akan memberinya akses lebih lanjut. Tapi Naruto bersikeras tak ingin dilecehkan lebih dari ini. Geram dengan penolakkan Naruto, Sasuke memelintir niple Naruto dari luar baju yang digunakannya.

'Coz I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang