New Love - 01

8.5K 852 173
                                    

Selesai mengantar Aki-sama dan adik-adiknya ke bandara, aku kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanku. Satu minggu ke depan, mereka pergi ke London untuk berlibur memenuhi undangan dari Luca-sama. Sejak dahulu, beliau benar-benar pria yang penuh dengan kejutan.

Aku mengeluarkan ponselku setelah aku berada di dalam mobil. Aku mengetik pesan, memberi tahu Luca-sama bahwa Aki-sama dan keluarganya telah tiba di bandara Haneda dan bersiap-siap untuk penerbangan ke London. Beberapa menit kemudian, panggilan masuk dari Luca-sama pun kuterima.

"Luca-sama, sesuai jadwal penerbangan, mereka akan tiba di London pukul 5 dini hari waktu London." Aku melapor dan dari seberang sambungan, Luca-sama mengucapkan terima kasih. "Kalau begitu saya akan kembali ke kantor dan menyelesaikan pekerjaan."

"Kitazawa," Luca-sama memanggil namaku. Suaranya yang dalam dan dingin selalu membuat dadaku sesak. "Bukankah waktu bekerja sudah selesai? Lagi pula baik Reo maupun aku tak ada di sana, untuk apa kau kembali ke kantor?" Luca-sama bertanya. Yang beliau katakan benar, di kantor tidak ada beliau, pekerjaanku hari ini telah selesai. Lalu untuk apa aku kembali?

Tapi hanya di kantor aku benar-benar merasa nyaman—

"Luca-sama, masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan. Tentang proyek restoran anda, saya harus memastikan kita punya relasi untuk supply bahan makanan dan juga mulai dari sekarang ada baiknya merekrut koki dan pelayan."

"Kitazawa, kau selalu menceramahiku untuk tidak memaksakan diri, tapi kau sendiri bekerja melampaui jam bekerjamu."

"So-soal itu saya tidak ber—"

"Aku tak mau dengar. Selama satu minggu ini beristirahatlah."  Luca-sama memotong kalimatku, "Tentang restoran, aku sudah menyiapkan orang yang akan mengatur semuanya. Bahaslah perkara itu nanti dengan setelah ia kembali ke Jepang."

Aku membelalakan mataku, mungkinkah Luca-sama akan kembali ke Jepang?! Untuk beberapa saat, jantungku mulai berdebar-debar kencang. Tapi aku kemudian sadar, Luca-sama tidak akan kembali ke Jepang—beliau telah mencapai kedudukan paling tinggi dan semua yang beliau inginkan sudah berada di sisi beliau.

"Reo-sama akan mengurus proyek anda?" tanyaku.

"Ah, Reo akan mengurusnya. Jangan khawatir, aku telah mempertimbangkan saranmu. Aku akan mengajarinya hal-hal yang dapat aku ajarkan, sisanya aku butuh kau membimbing Reo di sana."

"Saya mengerti, saya berjanji akan menjaga Reo-sama dan memenuhi ekspektasi Tuan besar." Aku tersenyum pahit, mencoba untuk menyembunyikan rasa kecewaku. Bukan karena aku harus bekerja dengan Reo-sama, namun karena tidak ada lagi alasan bagiku untuk melihat sosoknya lagi. Jun—apa yang kau pikirkan! Ini bukan waktunya kau menjadi emosional!

"Kitazawa,"

"Ya, Luca-sama?"

"Maafkan aku, aku akan banyak membebanimu, tapi aku tidak bisa meminta siapapun lagi selain dirimu untuk membimbing Reo. Saat ini aku belum cukup kuat untuk melakukan apa yang kuinginkan... tapi kau dapat memegang ucapanku. Aku akan mendapatkan semuanya dan jika saat itu tiba, aku yang akan melakukan semuanya."

"Saya tidak pernah satu kali pun meragukan anda, Luca-sama. Saya yakin anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan, karena anda selalu mendapatkannya."

Panggilan masuk dari Luca-sama berakhir setelah aku berjanji untuk menikmati satu minggu libur yang beliau berikan. Seperti biasa, setelah berbincang dengannya...dadaku selalu terasa lebih berat.

Aku menyimpan kembali ponsel ke dalam saku jas dan menghidupkan mesin mobil. Perlahan-lahan mobil melaju pergi meninggalkan lahan parkir bandara. Aku membuka kaca jendela mobil, membiarkan angin malam menerpa kulitku, meninggalkan sensasi dingin. Sedikit-demi-sedikit berharap beban berat di dada ini akan ikut terbawa oleh angin.

NEW HALF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang