"Kitazawa-san..."
"Kitazawa-san.."
"Kitazawa-san."
Aku mengerutkan alisku ketika seseorang memanggil-manggil namaku. Perlahan-lahan aku mengangkat kepalaku, mencoba melihat siapa yang memanggil namaku. Tapi penglihatanku masih buram dan kepalaku terasa berat.
"Madam, apa dia baik-baik saja??"
"Ah, aku rasa dia hanya butuh istirahat sebentar. Yoshiko, kau pulang saja dulu."
"Madam akan baik-baik saja??"
"Tentu saja aku akan! Aku pikir siapa diriku ini, hohoho~~"
"Baiklah~~ kalau begitu aku pulang dulu, sampai besok Madam~~"
"Hati-hati di jalan Yoshiko~~"
Sedikit demi sedikit, berkat percakapan kedua wanita setengah pria ini, aku mulai menyadari situasiku. Sepertinya aku ketiduran setelah minum terlalu banyak. Pantas saja kepalaku terasa berat.
"Ara~~ kau sudah bangun."
"Ah... maafkan aku... sepertinya aku ketiduran sampai waktunya kau menutup bar." Aku mengusap wajahku lalu memejamkan mataku sebentar.
"Sungguh~~ pelanggan pertama dan sudah membuatku repot~~ untungnya kau tampan, hohoho~~"Apa yang Madam ucapkan membuat senyuman di wajahku mengembang. Seandainya aku pria buruk rupa, ia pasti sudah mengusirku.
"Minumlah."
Madam meletakkan segelas air di hadapanku ketika aku mengangkat kepalaku. "Terima kasih, aku akan segera pergi setelah ini." Aku mengambil segelas air yang ia berikan dan meneguknya seperti orang kehausan.
"Apa ada masalah?" tanya Madam, ia menopangkan pipinya ke kedua tangan yang bertumpu di meja counter. "Tidak...?" jawabku ragu, "biasanya orang yang minum sampai mabuk punya sesuatu yang berusaha ia lupakan," balas Madam, ia menatapku lekat-lekat.
"........."
"Aku tidak akan memintamu bercerita apapun, hanya saja minum terlalu banyak tidak menyelesaikan masalah. Ehehe~~ sebaliknya kau menguntungkanku! Hohohoho~" Madam tertawa dengan suara genitnya dan aku hanya tersenyum ringan.
"Aku hanya berpikir... berada di sini lebih menyenangkan dibandingkan pulang ke mansion yang kosong... tak ada siapapun menungguku di sana..." perlahan-lahan, aku kembali merosot ke meja dan memejamkan mataku.
"Kau bertengkar dengan kekasihmu?"
".....aku tidak punya kekasih..."
"Ara~~ mengejutkan. Pria setampan ini tidak mungkin tidak punya kekasih~~"
"Haha.... ia tidak menyukai pria yang tampan... ia menyukai seseorang yang kecil, manis, cantik, menggemaskan..."
Benar—Luca sama mungkin jatuh cinta pada Nagisa-sama karena Nagisa-sama begitu menggemaskan... bahkan semua tingkahnya sangat manis sampai-sampai memandanginya saja bisa membuat Luca-sama terkena penyakit gula.
"Ara~ra~ kau jatuh cinta pada pria nonke ?" (Pria straight)
"Mhm..mm... dia bukan pria normal... ia jatuh cinta pada seorang pria yang begitu manis.... bahkan kue manisan pun kalah manisnya..."
"Ultimate Neko memang berat untuk disaingi... aku turut berduka cita karena ia menolakmu."
"..... terima kasih, Madam... tapi aku belum menyatakan perasaanku... aku tidak bisa mengungkap perasaanku..."
Aku memeluk diriku sendiri, membenamkan wajahku lebih dalam. Menyembunyikan air mata yang mulai berlinang keluar. Aku telah berjanji untuk menjaga kebahagiaannya, tapi aku tidak bisa membohongi diriku bahwa aku amat mencintainya... hanya saja aku bukanlah kebahagiaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW HALF LOVE
RomanceJun Kitazawa memiliki cinta yang bertepuk sebelah tangan. Selama ia menyimpan perasaan itu, Jun tak pernah bisa bahagia sepenuhnya. Apa yang sebenarnya merupakan kebahagiaan sesungguhnya? Terus mencintai tanpa memiliki, atau membebaskan dirinya untu...