Hai kamu,
Sayang pertemuan kita sangat singkat kala itu.Gagah sekali ketika ku lihat di balik api ungggun yang menyala. Kau bernyanyi dengan lantang, menyuarakan nama regu mu.
Kau bersamaan dengan api unggun yang menghangatkan diri ku, kau salurkan semangat lewat kreasi yel - yel yang kau tampilkan. Sangat indah ku dengarkan.
Kau yang sangat bijaksana kala membuat pionering. Mata mu sangat tajam, aku sangat yakin diriku akan langsung lebur karena tatapan mu.
Sayang kita hanya dapat bertukar nama dan pangkalan serta sebatas jabat tangan usai api unggun.
Ku harap kita kan bertemu lagi, walau hanya sebatas penglihatan rasanya itu akan membuat ku terbang.
Di awal bulan Desember, aku akan kembali ketempat itu. Aku harap kau ada di sana; di balik api unggun yang menyala.
Salam aku yang mengagumi mu di setiap kau memakai seragam berwarna coklat serta kacu dan tongkat kayu mu.
Ku tulis ini karena aku merindukan mu.
Jakarta, senin 6 november
Pukul 00.02Publish jakarta, 6 november
Pukul 13.00Kalau mau tau lagi...
Scroll aja...
JADI kata - kata diatas aku ambil dari pengalaman pas Dianpinru. Aku selalu perhatiin dia karena dia jadi pinru (pimpinan regu) di tugas awal dan... gila meleleh aku lihatnya. Gagah sekali... badannya tinggi.. matanya tajam... uhh sungguh
DIANPINRU: GLADIAN PIMPINAN REGU
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Waktu
PoetrySemua tentang waktu... Yang takkan habis melahirkan sebuah kisah baru Semua tentang waktu... Yang beriskian aku dan dirimu Semua tentang waktu... Setiap hari berisikan kebahagiaan Terselip juga sebuah luka Lalu di bumbui kesedihan Yang teramat menya...