Perjalanan Waktu

Terimakasih

Terimaksih.

Aku tahu betul maksud dari semua perkataan kalian. Perkataan yang sempat membangun percaya diriku lalu runtuh begitu saja.

Ku berikan bintang lima untuk perkataan palsu mu dan mimik wajah mu.

Indah sekali saat kau mengatakannya, namun begitu pahit ketika aku melihatnya.

Mungkin benar kata mu, seberapa besar usaha yang aku lakukan takkan mengubah kenyataan bahwa aku hanya menjadi seseorang yang tidak terlihat.

Mungkin kalian benar. jika usaha yang ku lakukan tidak berhasil, itu semakin membuat ku terlihat seperti seseorang yang payah.

Mungkin benar kata kalian, seharusnya aku diam saja dan diam di tempat yang seharusnya aku duduki.

Dan sekali lagi, mungkin kalian benar.

Seharusnya aku tak memaksakan diri untuk mengalahkan mereka, karena yang ku dapat hanya sebuah kekecewaan.

Terimakasih.

Terimakasih atas kata - kata kalian.

Kata - kata kalian yang membuat ku sadar sebenarnya disini yang payah adalah kalian. Kalian payah karena kalian menertawai kegagalan yang aku alami.

Kalian payah karena karena kalian mengejek seseorang tanpa bercermin terlebih dahulu, tanpa sadar diri bahwa sebenarnya kalian adalah seseorang yang tak terlihat.

Karena perjuangan ku tak berhenti disini, karena perjalanan masih panjang dan aku terus berusaha. Hingga nanti kala reuni dan bertemu kembali, kan ku tunjunkan seberapa suksesnya diri ku.

Dan terimakasih, karena seuntai kata yang menusuk hati itu dapat membuat aku semakin terpacu untuk menjadi seseorang yang maju.

17 Des 2017
Buperta Cibubur, Jakarta Timur