Arc 2 - part 1
sisi kagami (third person pov)
.
.
Kagami dan teman temannya tertawa puas setelah mempermalukan anak yang mirip cewek itu. Kagami Taiga, orang jepang yang pernah berdomisili di Amerika. Dulunya sebagai orang asia, Kagami tidak mempunyai banyak teman di negara paman sam itu, namun karena kemampuannya bermain basket dan tubuhnya yang semakin lama semakin besar itu, Kagami menjadi orang yang cukup populer disana dan memiliki banyak gap entah dari manapun. Karena itu pula, ia menjadi anak nakal, minum dan pergi ke bar, punya banyak pacar, terutama, menjadi tukang bully. Target dan sasarannya saat dulu di amerika sudah sangat banyak, anak buahnya juga berjibun. Maka dari itu, begitu ia kembali ke Jepang, sang preman yang seangkatan dengannya itu, langsung mengetahui sifat nakal dan bakat penindas Kagami. Ia merekrut cowok bertubuh roti sobek itu untuk menjadi salah satu bagian gengnya, dan tentu saja, Kagami yang saat itu masih belum berkenalan dengan siapapun, dengan senang hati menerima tawarannya, sebab ia sudah tidak lagi mengingat semua hal yang berhubungan dengan Jepang atau masa kecilnya semenjak kecelakaan tunggal itu terjadi di Amerika.
Cowok besar itu menikmati sekolahnya yang penuh dengan hiburan. Orang-orang takut dengannya. Berkat keatletisan tubuhnya dan wajahnya yang tidak jelak itu, banyak cewek yang terpikat padanya. Dan juga, ternyata, Jepang adalah negara bullying, hobi favoritnya selain basket.
"Oi Kagami, aktingmu benar-benar bagus! Hahahah!"
"iya kan Hanamiya? Aku sampai terpingkal pingkal saat pertama aku bertemu dengannya! Hahahaha!"
"tapi rencanamu jahat juga, kenapa kau bisa berpikir begitu Kagami?" ternyata rencana tadi, memang Kagami sendiri lah yang merencanakannya, walau ia bodoh, tapi untuk hal seperti ini dia memang benar-benar jago.
"hah, kalau soal bullying sih, serahkan padaku" Kagami meremas kaleng minumannya dengan tangan kosong, sambil lagi-lagi tersenyum licik, lalu melemparnya ke tong sampah "aku tidak hanya akan membuat anak itu memohon, aku tidak akan puas sebelum melihatnya berlutut dan menangis dihadapanku."
Setelah itu, mereka pulang bersama dan jajan es di sebuah minimarket. Langit sudah merah menuju hitam, cowok bertubuh besar itu pamit pada teman teman berandalannya dan berjalan pulang ke apartemennya yang juga besar itu.
Ia sampai. Apartemen itu terlihat lebih luas dari seharusnya, karena hanya ada sedikit barang disana. Meja kopi, sofa, televisi, rak majalah dengan dapur dan meja makan. Di belakangnya ada kamar tidur dan kamar mandi. Cowok itu melepas penat dengan berendam di air hangat sambil memutar musik keras keras dari ruang tamu.
"ahh..nyaman sekali disini" katanya pada diri sendiri. "ternyata jepang memang tidak menyebalkan seperti yang dikatakan papa." Ia menikmati kegiatannya saat itu. "kata mereka aku pernah tinggal disini dan memiliki teman, ahh..kecelakaan itu membuatku melupakan segalanya soal jepang" gerutunya pada diri sendiri, lagi. "yah, walau begitu, tidak usah kupikirkan, toh aku juga sudah membuat teman-teman baru, cih, mudah sekali" sombongnya.
Si lelaki itupun tidur dengan pulasnya setelah makan masakan yang dibuatnya sendiri. Masih dengan musik yang menyala.
.
.
.
"Kagami-kun, kau seperti topaz"
"eh apa maksudnya?"
"topaz, permata berharga yang bernilai tinggi, karena kau menyilaukan"
"eh? Kenapa menyilaukan?"
"habisnya kau seperti cahaya, menurutku kau sangat bersinar"
"hahaha, kau bisa saja, kalau begitu, kau juga, seperti ......"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget me not ( KAGAKURO fanfic ) [COMPLETE]
FanfictionSejak kecil, kuroko mendapatkan penindasan yang tiada habisnya karena tubuh pendek lemahnya dan wajahnya yang terlalu sempurna itu. suatu hari kagami datang menolongnya, dan hari-hari kuroko menjadi lebih baik. namun apa yang terjadi 3 hari kemudian...