Psikopat (WenRene)

660 88 3
                                    

(Sinopsis ?)

Di sebuah ruangan tertutup dengan ventilasi seadanya terlihat seorang perempuan terbaring sadar dengan kaki dan tangan di ikat disisi meja dan seseorang dengan pisau saku di tangan nya.

"Ngapain aja lo semalam? " Tanya orang yang membawa pisau ke pada perempuan yang terbaring di meja.

"Hiks.... Gue minta maaf please lepasin gue, gue janji gak bakalan bilang siapa-siapa, please lepasin gue hiks... " Ucap perempuan yang diikat di meja

"Lo telat, let's play" Ucap orang yang memegang pisau sambil menancapkan pisau milik nya ke salah satu tangan perempuan di meja.

"Akh...... Hiks... Lepasin gue please" Teriak perempuan yang diikat itu sambil meronta-ronta dengan pisau yang sudah tertancap sempurna ditangannya.

Namun tidak didengar si pemegang pisau, dan tancapan kedua di layang kan pada tangan lainnya.

"Akh.... Akh... " Teriakan frustasi terus saja keluar dari mulut wanita malang tersebut.

"Hahahaha, lo tahu teriakan lo itu kaya.... Lagu kesukaan gue, jadi teriak lah sekecang yang Lo bisa, hahahha..." Ucap orang tersebut.

"Lo tahu bagian favorit gua itu tangan, lo liat di sana, di sana itu koleksi patung tangan yang isi nya beneran tangan manusia, dan kini koleksi gue bertambah,  terima kasih udah mau jadi bagian dari koleksi gue. Gue terharu, hahhaha..." Ucap orang tersebut kembali.

"Hiks... GAK... LEPASIN GUA... PLEASE"

Namun orang tersebut menyayat tangan perempuan yang terikat di meja dengan pisau saku sampai tangan perempuan yang terikat putus. Aktivitas itu diiringi dengan teriakan dan tawa yang terdengar di berbagai sisi ruangan.

"Hahahahhah"

"AKH....... "

****

Di pagi hari di sebuah Universitas terlihat beberapa mahasiswa maupun mahasiswi dan sertakan staff pengajar mulai berdatangan, tetapi orang - orang tersebut tidak lebih penting dari pada seorang mahasiswa tampan tingkat akhir yang tengah membujuk pacar yang sangat cantik bagai Dewi kayangan.

" Irene-ah, jangan marah lagi ya, aku gak macam - macam ko sama Joy, kita cuma ngerjain tugas bareng terus pulang, beneran" Ucap Mahasiswa tampan yang bernama Wendy kepada pacar nya Irene.

"Gak aku gak marah lagi" Ucap Irene dengan juteknya.

"Masih marah tu, senyum dong" Ucap Wendy dengan senyuman manisnya.

Dan kini pun Irene ikut tersenyum setelah melihat senyum manis Wendy.

"Gitu kan cantik, tadi itu em... " Ucap Wendy berhenti setelah melihat tatapan mematikan dari Irene

"Tadi apa... " Tanya Irene dengan penekanan.

"Tadi itu nyeremin" Ucap Wendy sambil berlari dari hadapan Naomi

" Son Seungwan, awas ya kamu" Ucap Irene sambil mengejar Wendy yang mulai sedikit jauh.





* Kepikiran pengen dijadiin lebih panjang, cuma yang lain masih terbengkalai. Mungkin kalau ide ini lebih mateng, gue akan ngerjain ini setelah “ Dia Telah Menikah” selesai.

One shot FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang