Ahkirnya kami semua selesai beres beres bekas berkemah.Ghani menggulung terpal tenda cewek bersamaan dengan barang barang bersimbah darah bekas kak Mia.
Pagi itu tanpa sarapan dan Mandi,kami segera melanjutkan berjalan dihutan ke tempat awal mendaki.Pada saat itu masih jam 06.35,hawa dingin dan kabut menyelimuti hutan.
Systa wajahnya pucat seperti terkena demam.Aku merasa itu disebabkan karna Systa masih teringat kejadian tadi dan sekarang belum sarapan.Sama aku pun begitu masih teringat kejadian tadi subuh dan belum sarapan.Rasanya kaki ini tak kuat melangkah,tapi kenapa tetap bisa melangkah satu persatu?.
Tidak...(aku terkejap,lalu menatap kakiku sambil terus melangkah)Kenapa rasanya kaki ku berat,seperti ada jari jari kurus memegang kakiku,dingin,kurus,dan berat sekali.
Aku gak tahan,aku gak bisa melangkah lagi...
Bukk....tanpa aku sadari aku sudah terjatuh dan pingsan,hanya suara Elva dan yang lainnya panik,terdengar samar dikuping ku sebelum ahkirnya aku beneran pingsan.Duh...tangan siapa ini yang memukul mukul pipiku?sakit tau...Siapa ya?.
Aku membuka mata perlahan...Langit nampak biru berawan sedangkan disana aku melihat Elva,Kevin,dan Ghani.
"Bagus..kamu udah bangun...hosh..hosh..." kata Elva tersenyum,nafasnya tersenggal senggal dan keringat bercucuran,begitu juga dengan Kevin.
Aku duduk dari tidurku.Ternyata aku ditidur kan di bawah pohon cemara.Rasanya ini bukan tempat aku pingsan tadi.
"Va..kayaknya ini bukan tempat aku pingsan tadi deh.."kataku pelan dan serak.
Elva tersenyum tipis,"Kevin menggendong mu sampai tempat awal kita mendaki..."kata Elva membuat ku terkejut,aku menatap Kevin,tapi dia hanya tersenyum tidak berdosa.
Saat ingin mengucapkan "Terimakasih", Ghani datang sambil membawa botol minum nya dan berteriak,"Aku bawa air!!".
Ghani menyuruh aku untuk minum,dan aku meminumnya karna aku juga sedari tadi haus sekali.Walapun aku tau itu air sungai,yah mau bagaimana lagi,persedian air milik kita semuanya sudah habis.
Setelah meminum nya,Elva menyuruhku untuk berbaring lagi.Aku menuruti nya.Aku memejamkan mata,sepertinya Elva,Ghani dan Kevin berada dibelakangku sambil berbicara sesuatu.
"Vin..jadi ini gimana?"tanya Ghani
"Gak gimana gimana,jalanin aja kayak biasa," jawab Kevin tenang.
"Kok kamu bisa sih bilang kayak gitu?Systa dan Lyra hampir kena diare,sedangkan Radith mau pulang,nah gue..."Penjelasan Elva terpotong saat Ghani bertanya,
"Radith mau pulang?"
"Huft...Radith katanya gak betah,"jawab Elva
"Karna masalah kak Mia?"tanya Ghani lagi
"Bukan,masalahnya karna Radith itu gak tahan hidup di sebuah tempat yang gak ada sinyal sedikitpun ,"jelas Elva,Ghani dan Kevin tertawa kecil,begitu juga dengan aku yang mendengarnya.
"Apaan sih tuh anak...sepulang dari sini gue beliin kuota 100GB sekalian...,"canda Ghani.
"Jangan dikasih kuota,kalau dia online trus matanya tambah panda,dan otaknya semakin sarden...,"kata kevin ikut2an bercanda.
Elva,kevin dan Ghani tertawa kecil,aku tertawa dalam hati.Author POV :
"Ckk..udah jangan mengalihkan topik utama pembicaraan!,"ujar Elva sinis mengeluarkan sifat nya.
"Oke oke,Va lo jangan ngambek dong..."ujar Ghani masih sidikit tertawa.
Elva menatap Ghani tajam,lalu pandangan nya berpindah ke Kevin.
"Kevin ceritain sesuatu tentang gunung ini, kamu kan katanya udah pernah ngedaki!" Kata Elva nampak serius.
Kevin menatap sekelilingnya,Radith dan Systa berada didekat sungai,mereka berdua duduk diatas batu besar,gaya mereka yang aneh sambil mengangkat tinggi tinggi hp mereka,mungkin mau cari sinyal.Lalu kepala Kevin melongo menatap wajah Lyra yang pura2 tidur.Setelah memastikan situasi,kevin mulai bercerita.
"Jadi inilah kisah ku mendaki di gunung Lengser...".
Elva dan Ghani siap mendengarkan.Begitu juga dengan Lyra yang sudah menyiapkan telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOOKY MOUNTAIN
Mystery / ThrillerPada awal Desember aku dan teman teman ku memutuskan untuk berlibur ke gunung Lengser. Gunung Lengser terkenal dengan keindahan nya yang mematikan.Banyak pendaki yang jatuh dari gunung Lengser,dan juga banyak cerita cerita seram yang beredar dar...