Sinar matahari masuk diantara sela-sela jendela rumah, Alena meregangkan tubuhnya dan saat tangannya direntangkan kesamping ia tidak mendapati Kairos disisinya tapi ia yakin Kairos baru saja mencium keningnya dan mengoleskan salep dibibirnya yang agak bengkak.
Alena melilitkan selimut di tubuhnya dan merjalan menuju meja riasnya, penampilannya terlihat buruk rambutnya agak berantakan bibirnya bengkak dan di bahunya tampak beberapa kissmark, padahal mereka tidak bercinta di malam pertama mereka.
Matanya terpaku pada seikat buanga Lavender dan selembar note kecil bertuliskan
"Selamat Pagi, Hari ini aku harus menyelesaikan beberapa masalah di kantor dan mungkin akan pulang larut malam, tidak perlu menungguku untuk makan malam, Kairos"
" Tok, Tok... Alena apa kami bisa masuk " Suara Adriana terdengar di balik pintu.
"Masuklah, tidak dikunci" Secepat kilat Alena memakai tanktop dan celana pendek sebelum teman-temannya masuk karna baju tidur yang telah di sobek oleh Kairos dan semalaman ia tidur dengan tidak mengenakan apapun untuk menutupi tubuhnya
"Kalian pagi-pagi begini sudah ada di sini?" Tanya Alena heran sambil menguncir ramutnya membentuk ekor kuda.
"Kami Menginap di sini " Jawab Renata sambil mendekap Alena dengan manja.
" Bagai mana malam pertamamu?" Adriana melirik menunggu jawaban Alena dengan penasaran.
" Tidak terjadi apa-apa" Alena menunduk.
"Kalian tidak bertengkarkan?" Adriana bertanya sedikit serus.
"Hanya pertengkaran kecil dan kami sudah salaing memaafkan"
"Ayo ceritakan pada kami" Renata merajuk manja.
"Oh Ayolah..., Ada keributan kecil di pesta lalu kalian pergi meninggalkan pestanya dan aku dengar dari Renata bahwa kau masuk kedalam rumah ini dalam gendongan Kairos,.... Masa tidak terjadi apa-apa ?" Goda Adriana.
"Sungguh tidak ada apa-apa" Alena merasa terpojok.
Renata melihat bibir Alena " Kau bohong. Itu buktinya bibirmu agak bengkak"
"Renata, sudahlah.. " Alena menyeka sudut bibirnya dan berjalan menuju lemeri dan mengambil sebuah mantel lalu mengenakannya hal ini dilakukannya untuk menutupi kissmark yang di tinggalkan Kairos karna jika kedua sahabatnya melihat mereka pasti akanmenggoda Alena habis-habisan.
"Hei. lihat aku menemukan ini" Renata menunjukan baju tidur Alena yang di temukannya di tempat tidur diantara tumpukan bantal.
"Kairos melakukan ini?" Renata membentangkan baju itu dengan kedua tangannya.
"Dia merobeknya?... dia sangat kelaparan sepertinya" Adriana memandang takjub dan membuat Alena salah tingkah.
"Wow... Kairos sangat tidak sabaran" Goda Renata yang berdiri di sisi tempat tidur.
Merasa di pojokan terus menerus oleh kedua sahabatnya Alena berjalan mendekati Renata
"Ya.. Dia sangat tidak sabaran " Sejurus kemudian Alena mendorong Renata hingga terjatuh di kasurnya dan ia menindihnya lalu mulai menggelitiki Renata tak kurang akal Renata kemudian mengambil bantal dan memukul-mukulkannya ke Alena tak mau ketinggalan Adriana mengambil bantal bergabung dengan mereka, hingga bulu angsa dalam bantal itu berterbangan.
" Hacihh...Oke cukup" Renata menyeka hidungnya.
"Hacihh...kalian masih tidur dengan bantal dari bulu angsa?! sulit di percaya aku kira di abad dua satu ini sudah tidak adalagi bantal bulu angsa... Hacihhh" Renata terus-menerus mgengusap-usap hidungnya hingga memerah hingga mebuat kedua sahabatnya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DATANG KARNA TERBIASA
Romance21+ bijak dalam mengambil keputusannyaaa Tulisan pertama saya.... Maaf kalo gak bagus Maaf jangan di copy (Plagiat)~~ Alena, saat takdir cintanya harus berlabuh pada seseorang yang belum pernah ia kenal, Kairos menyakinkannya bahwa cinta dapat ber...