Tubuhnya terasa sangat sakit sekali terutama di pangkal pahanya yang masih terasa perih karna mereka bercinta semalaman dan baru berhenti saat matahari mulai terbit dan sayup-sayup suara petani mulai terdengar.
Kairos menggendong tubuhnya yang hanya terbungkus selembar selimut dan berjalan kembali ke dalam rumah, ia membaringkan Alena di tempat tidurnya dengan sangat hati-hati seperti benda berharga yang mudah pecah " Istiratlah, aku siapkan air untuk mandi " Kairos berjalan menjuju kamar mandi.
Tak beberpa lama kemudia ia keluar dari sana dengan membawa baskom yang berisi air hangat dan handuk kecil, Kairos duduk di atas tempat tidur berhadapan dengan Alena, ia meletakan baskom itu di samping tubuhnya dan membuka selimut yang membungkus tubuh Alena lalu membuka lebar pahanya kemudian ia menyeka lembah inti milik Alena.
" Arghh " Alena merintih saat ia mersakan perih di sana.
" Maaf kan aku " Mata Kairos menyiratkan penyesalan saat ia melihat jejak darah yang bercampur dengan benihnya di sekitar pangkal paha Alena.
" Tidak apa-apa" Alena mencoba memahami
" Tidak Alena..Aku benar-benar menyesal " Kairos tersenyum kepadanya dengan senyuman yang menyiratkan penyesalan dan matanya memandang tubuh Alena yang menampakkan warna kebiruan di beberapa tempat karna memar yang di akibatkan dari cengkraman kuat dari tangannya.
" Aku benar-benar tidak apa-apa" Alena berusaha untuk meyakinkannya
Alena bangkit dari tempat tidur dan berusaha berjalan menuju kamar mandi namun tidak lebih dari tiga langkah ia terjatuh karna rasanya sakit sekali dan nyeri.
“Kau mau kemana?” Kairos membantunya berdiri.
“Aku ingin buang air kecil” Susah payah Alena berdiri kembali.
“Aku bantu” Kairos menggendongnya menuju kamar mandi lalu membantunya duduk di closet.
“Airnya sudah penuh mandilah” Kairos membantunya berjalan menuju Jacuzzi.
Air hangat itu dapat meredakan rasa lelah di tubuh Alena apa lagi Kairos sudah menuangkan minyak esensial bunga lavender yang di percaya dapat membuat tubuh lebih tenang.
Alena berdiri di depan cermin mengamati tubuhnya yang terdapat memar di beberapa tempat di tubuhnya
"Aku benar-benar menyesal " Kata kata itu teruang lagi dari mulutnya Enatah apa yang merasukinya saat itu tapi saat ia bercinta dengan Alena untuk pertama kalinya, itu seperti candu sehingga malam itu Kairos melakukannya lebih dari sekali dan Alena tidak merasa keberatan.
“Sungguh Aku tidak apa-apa” Alena mencoba meyakinkan Kairos.
"Mandilah selagi airnya masih hangat " Kairos membimbing Alena untuk berendam dalam jacuzzi yang telah berisi air hangat
"Rasanya sangat nyaman" Alena merasakan pegal-pegal tubuhnya berkurang.
"Ini handukmu" Kairos meletakan handuk berwarna ungu di samping Alena
"Kau mau kemana?" Tanya Alena saat Kairos hendak meninggalkannya
"Temani aku " Alena mencengkram erat tangannya
" Aku rasa ini cukup untuk dua orang " Alena merajuk
Tak perlu menunggu lama Kairos segera membuka celananya dan Alena di buat terkejut dengan apa yang dilihatnya, ia melihat kejantanan Kairos yang sedang tegak berdiri.
“Abaikan ini, ini memang selalu terjadi di pagi hari untuk laki-laki normal, they call morning glory “ Dengan tenang Kairos menerangkan
“Aku tidak tau” jawab Alena lirih sambil menggigit bibir bawahnya dan tertunduk malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DATANG KARNA TERBIASA
Romance21+ bijak dalam mengambil keputusannyaaa Tulisan pertama saya.... Maaf kalo gak bagus Maaf jangan di copy (Plagiat)~~ Alena, saat takdir cintanya harus berlabuh pada seseorang yang belum pernah ia kenal, Kairos menyakinkannya bahwa cinta dapat ber...