angin sepay sepoy menusuk kedalam ranah kulit rara,gadis itu sedang beradan dibalkon kamarnya sambil melamun memandang luasnya halaman depan rumahnya
kalian pernah galau? galau bukan karena ditinggal oleh pacar tapi galau karena meninggalkan tempat yang paling ternyaman,galau karena harus adaptasi dengan lingkungan baru,habitati baru, dan bahkan teman teman baru itulah yang dirasakan rara sekarang antara sedih dan senang,
besok adalah hari terakhir dia ada dirumah orang tua nya, besok ia kan berlibur dan masuk boarding school di dekat rumah nenek nya
" rara !" panggil seseorang dari luar tapi ia enggan untuk menjawab " yeah gua panggilin ternyata lagi ngelamun toh" lanjutnya, rarapun meyadarkan lamunannya dan melirik sekilas ke kakak perumpuannya itu
" napa sih ka ganggu aja " katanya
" temen lu noh udah pada dateng gimana sih" omelnya,
" lah masa!" sambil melihat handphone nya dan benar saja banyak notif yang masuk, tidak lama ia langsung turun kebawah dan meninggalkan kakaknya di kamarnya sendiri
dasar adik luknut
langkah rara berhenti dianak tangga ketiga dari bawah begitu rame rumahnya ada temen + sahabatnya - apa gua bisa- bantinya bertanya
" eh ra kenapa diem aja sini turun cepet" panggilan yuni membangunkan ia dari lamunannya
setelah acara makan dan bercerita cerita ria sekarang adalah waktunya tukeran kado
" ra dapet punya azam ya?" tanya sarah, rara pun menganggukan kepalanya " hem azam "
" eh zam btw makasih loh ya kadonya diluar expetasi gua,bagus banget dan gua suka" ucap rara yang dihadiah tatap penasaran oleh teman-temanya yang lain
" apaan sih emang ra" tanya yuni
" asek ada yang kebakaran jenggot" ledek zaki
" sama sama ra " bales azzam, azam adalah temen satu organisasi rara bahkan deket banget cuma rara sukanya sama fahri dan fahri hanya anggap rara sebagai sahabat begitu sebaliknya
" coba gua liat ra" kata fahri sambil mengambil kotak berwana pastel itu,isinya sederhana tapi berkesan dan itu semua isi kesukaan rara " oooo.. tau juga lu ya zam" tanya fahri yang ditanya hanya senyum saja
" udah gaes udah dapet semua kan sekarang giliran foto bersama " perintah rizky, setelah foto bersama mereka berpamitan dengan orang tua rara dan rara
" raraquu si ratu of the class si baik hati,si frendly sahabat aku, makasih ya kenangannya makasih juga udah mau jadi sahabat gua, temen curhat gua, temen berburu makanan,pokok segalanya semoga lu juga dapet temen kaya kita bahkan lebih yang bisa nerima lo apa adanya dan satu lagi dont forget me and us, dont forget our memory if u miss them u can see or rememmber our memory yes dear " yuni pun memeluk rara dan menghapus air matanya " dont cry just 3 years, gua yakin lu bisa" lanjutnya
setelah yuni ada sarah " ra gua tau berat tapi lu bisa jangan nangis and have fun in your world"
setelah semuanya berpamitan rarapun masuk kedalam kamarnya, memejamkan matanya untuk mentralkan sedihnya
tok.tok.tok
" ra bunda boleh masuk"
" masuk aja bun gak di kunci ko" jawabnya sambil membenarkan posisi
" udah kumpul sam temen nya" tanya bundanya
" udah bun alhamdulillah "
" ra bunda gak maksa kamu ko,kalo kamu keberatan bunda bisa bilang ke papah sama omah biar di batalin" melihat anaknya sedih itu membuatnya gak tega -bunda emang pengertian- puji rara dalam hati
rara hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak apa-apa" yaudah kalo gitu mandi abis itu temenin bunda kekebun "
****
suasana kebun kali ini sangat mendukung dengan keadaan rara,sejuk,dingin,dan mendung kini yang ia rasakan
" ra nglamun mulu lu" senggol kakak nya
" adem ka jadi enak aja" jawabnya asal
" ra gua mau cerita nih pengalaman gua sekolah di bording school dulu,banyak mereka yang gak tau bording school tuh apa, dan lu kalo pulang pasti di bilang gini kok pesantren gitu sih, emang gak semua yang begitu tapi ada aja yang begitu, karena boarding school tuh gak kaya pesantren lain nya, masih asik kaya sekolah biasa jadi tenang aja gak usah galau " killa meyakinkan adiknya dan memeluknya" dont worry dear, kalo lu gak nyoba lu gak bakal tau ok" lanjutnya,rara menganggung kan keplanya
" makasih ya ka gua tau lu gak rela gua pergi " bukan nya sedih killa malah menoyor kepala adik nya itu
" cah gundul"
" heheh, makasih banyak ka as alwasy stay saat gua galau " senyum tulus keluar dari bibir rara merekapun berpelukan lagi
tanpa sadar dari kejauhan ada yang merhatikan tingkah mereka dari awal " andai kamu ada disini bang bunda ka killa pasti seneng banget" bantin nya
gaessss ,, revisi lagi , gimana nih ? commet ya masih banyak loh yang typo pokoknya tungguin updetan dari aku ya sobat syf, mkasih udah selalu setia nungguin alsis luv you banget
jangan lupa follow instagram aku ya @syf_mutillahin dan @akudanceritain sekali lagi love you gaessssss
jangan lupa coment dan votenya terimkasi
YOU ARE READING
a Love story in silence (REVISI)
Non-FictionApa yang harus aku lakukan untuk terus bertahan demi perasaanku ini kepada mu? Apa aku akan mendapatkan balasan Cinta darimu? Cinta dalam diam ini sudah melewati masa masa membosankan, tapi Allah berkendak lain atas perasaan ini dan Allah masih mem...