When I am Confined

2.9K 396 17
                                    

Aku terbangun dari tidurku, rasanya seluruh kepalaku berputar-putar dan terasa sangat berat. Perutku begitu mual, lalu tubuhku seperti remuk.
Aku mencoba melihat ruangan disekelilingku.

Deg

Tidak! Ini bukan kamarku yang biasanya, lalu dimana ini? Kenapa aku berada disini? Terakhir yang kutau, aku baru tiba di Seoul setelah kepulanganku dari Vancouver. Appa memintaku pulang ke Korea karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.
Mengenai perjodohanku dengan putri salah satu relasinya. Gadis yang sudah kulihat wajahnya dalam selembar foto, gadis manis bernama Park Sandara.

Appa bilang, hari ini kami akan bertemu untuk mendekatkan diri satu sama lain. Berkencan? Mungkin.

Tapi...

Dimana aku sekarang?

Aku berpaling dan melihat cahaya matahari yang menerobos lewat sebuah kaca kecil di dinding samping tempat tidur. Pandanganku berputar, tidak ada jendela ataupun balkon dalam ruangan ini. Hanya ada dua pintu. Aku beranjak dari tempat tidur lalu bangkit berdiri. Namun saat mencoba melangkahkan kaki, aku terperanggah dengan sesuatu yang sekarang berada di pergelangan kakiku. Sesuatu yang mengekangku.

Borgol berantai?

Apa ini?
Kenapa kakiku diborgol seperti ini?

Siapa yang melakukannya?

Tubuhku lemas seketika, aku kembali terduduk di atas tempat tidur tanpa selimut atau apapun. Yang ada hanya sebuah bantal. Pikiranku kacau, kepalaku berdenyut pusing, seolah semua pertanyaan terbelenggu menjadi satu dan mengoyak isi kepalaku.

Aku seperti orang bodoh yang sama sekali tidak tau apa-apa. Tapi memang kenyataannya seperti itu.

Sudah hampir 17 tahun aku meninggalkan Korea, aku sudah lupa negara ini. Hari kemarin adalah awal baru bagiku saat kembali ke Korea. Sekaligus penataan masa depan yang akan dilakukan oleh Appa dan Umma untukku. Salah satunya adalah menikah dan melanjutkan usaha milik Appa.

Krieett

Lamunanku terpecah saat kudengar suara pintu yang berderit. Pandanganku lantas mengarah pada pintu yang telah terbuka itu.

Seorang laki-laki bertubuh tinggi berjalan menghampiriku. Tatapan matanya begitu tajam bahkan seperti ingin mengulitiku. Aku beringsut menjauh saat ia duduk dipinggiran tempat tidur lalu tersenyum padaku. Siapa orang ini? Aku tidak mengenalnya sama sekali? Apa dia salah satu bodyguard Appa?

Sett

Aku terkesiap dengan kedua mataku yang melebar penuh tatapan curiga. Laki-laki itu mengulurkan tangannya, namun secepatnya aku menghindar, hingga jemarinya menggatung di udara kosong.

"Siapa kau? Dimana aku sekarang?" tanyaku mencoba memberanikan diri meskipun tatapan yang seperti rubah tajam itu engan berpaling dariku. Lagi-lagi ia hanya tersenyum memandangku.

"Pagi yang cerah, dengan sosok malaikat serta berita yang sangat mengejutkan. Selamat pagi Jaejoongie." Ucapnya kembali tersenyum. Aku menelan saliva, lalu menggeleng tidak mengerti. Bagaiman dia tau namaku?

"Semalam aku mencuri di istana Kim Jongin. Di rumah itu benar-benar dipenuhi kamera pengintai. Sampai akhirnya aku tidak sengaja menemukan kamar milik tuan muda Kim, putra tunggal dari Kim Jongin. Aku terpesona padanya. Ah.. Salah!! Lebih tepatnya jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatnya tertidur. Tanpa berfikir lagi, aku mencurinya juga. Aku mencuri Kim Jaejoong. Haha...."

Deg

Kedua mataku terbelalak tidak percaya dengan mulut terbuka serta pandangan syok. Laki-laki ini gila. Jadi sekarang aku telah diculik oleh laki-laki yang sama sekali tidak kukenal? Dia benar-benar orang gila. Bagaimana bisa dia jatuh cinta padaku? Lebih parahnya lagi aku seorang laki-laki sama seperti dirinya. Apa dia tidak memikirkan hal itu?

No Matter Crime, Love Or Possessive (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang