Tanpa mereka sadari, kemesraan mereka membuat dewi Surtikanthi cemburu. Dia merasa bahwa Arjuna lebih menanggapi adiknya dibanding dia. Padahal dia juga jatuh hati kepada Arjuna. Dia merasa diacuhkan. Perasaan tersebut semakin terluka dan perih, rasa sakitnya mengalahkan rasa sakit di dalam lagu "Sakitnya Tuh Disini", ketika Arjuna dan Banowati pun seakan tak peduli akan keberadaan dia.
Akhirnya ketika Arjuna berpamitan kepada mereka untuk melaksanakan tugas pencariannya, terlontarlah kutukan dari mulut Surtikanthi.
"Arjuna, dengarlah ini, ini bukanlah sebuah rayuan gombal dariku,tetapi kutukan yang akan kau terima!".
"Hah kutukan? Ciyusss mih apahhh??!!!" Jawab Arjuna.
"Sebagaimana kau membuatku lapar dahaga akan cinta,demikian pula kau akan terus menerus merasakan kelaparan selama pencarianmu nantinya. Ingat itu Arjuna!" Ucap Surtikanthi ketus.
Tentu saja seperti di beberapa film,kutukan pasti disertai petir pertanda dewata menyaksikannya. Pun demikian dengan kutukan yang dilontarkan oleh Surtikanthi diiringi suara petir,bahkan sampai ada pohon duren warga setempat yang siap panen dikabarkan hangus terbakar tersambar petir.
Walhasil mereka akhirnya panen pancake duren.
Arjuna dan Banowati terkejut mendengar kutukan itu. Tapi rasa cinta Arjuna membuatnya tidak mempedulikan dan menganggapnya hanya angin lalu. Sebuah petaka yang dianggap sepele, yang sebenarnya akan menghambat pencarian Arjuna nantinya, bahkan nyaris menggagalkan misinya. Dan Arjuna tidak menyadarinya.
YOU ARE READING
Kisah Cinta Arjuna dan Banowati
General FictionArjuna dan Banowati. Kisah mereka hampir terlupakan seakan hanya sebuah hubungan perselingkuhan biasa. Tetapi ada banyak cerita , pengorbanan dan kesetiaan hati untuk memegang teguh sebuah janji.