Feeling bad

3K 447 25
                                    

"Selanjutnya kita kemana lagi?" Tanya Yerin yang sedang memakan es krim.Tentunya tak kalah enak dengan eskrim yang ada di Paris.

"Kemana saja asal kau senang," jawab Taehyung asal.

Yerin tersenyum. Mereka berdua sedang mencicipi kuliner yang ada di kota ini.

"Beruang, aku ingin ke sana dulu, tunggu aku disini. Jangan kemana-mana!"

Taehyung mengangguk.

Dont call her sedang menelpon.

"Halo?" Sapa Taehyung. "Kau pasti pasti salah tekan menghubungiku."

"Astaga tidak, ada informasi yang ingin aku sampaikan padamu."

"Apa itu?" Tanya Taehyung.

"Eunwoo itu, tunangan Yerin?"

"Dari mana kau tahu?" Tanya Taehyung tertarik dengan topik obrolan mereka.

"Ada yang mencurigakan darinya, kurasa kau harus menyelidiki hal itu."

Yerin melambaikan tangannya sambil memegangi dua minuman dingin.

"Baiklah, terimakasih sudah peduli, Dohee."

Taehyung segera memutuskan sambungan teleponnya dengan Dohee. Kalau Yerin tahu, gadis itu bisa mengamuk.

"Kau sedang menelpon siapa, beruang?" Tanya Yerin penasaran. Pandangannya menelisik, merasa curiga pada Taehyung.

"Hanya rekan kerja," jawab Taehyung dengan wajah yang senatural mungkin. Yerin pun kembali tersenyum. Tanpa merasa curiga sedikit pun.

"Kita pulang saja, tak masalah, kan pinky?" Tanya Taehyung. Wajah Taehyung terlihat gusar.

"Tak masalah," jawab Yerin sedikit kecewa. Tapi gadis itu malah tersenyum.

"Baiklah, aku akan memesan taxi online." Taehyung mengambil ponselnya.

Beberapa menit kemudian, taxi itu datang. Mereka berdua memasuki taxi itu.

"This is," ujar  Yerin menyerahkan secarik kertas.

"Pinky, aku ingin menyandarkan kepalaku di bahumu?" Izin Taehyung. Yerin mengangguk sambil tersenyum.

Awalnya hanya bersandar, lama-kelamaan Taehyung tertidur.

"Astaga, nyenyak sekali. Dia sangat gampang tertidur. Pasti kelelahan!" Tebak Yerin.

Mata Yerin menatap ponsel Taehyung yang tergeletak di samping pria itu. Dengan gerakan paling pelan, Yerin mengambil ponsel itu. Untung saja, Taehyung tak memasang smart lock di ponselnya.

Jemari Yerin menari di atas ponsel. Ia memeriksa panggilan masuk terakhir di ponsel Taehyung. Di sana bertuliskan 'Dont call her'

Yerin terpaku, jika her, berarti orang yang tadi di hubungi Taehyung adalah seorang wanita. Kemungkinan terbesarnya adalah Dohee, tapi akan lebih baik jika Yerin memastikannya terlebih dahulu.

Setelah menyalin nomor ponsel itu. Yerin meletakkan kembali ponsel Taehyung di samping tubuh pria itu.

Taxi berhenti di depan hotel yang Yerin sebutkan.Yerin menyerahkan beberapa lembar uang dolar kepada Taehyung.

"Bear, bangun!" Yerin mengguncang pelan tubuh Taehyung.

"Sudah sampai?" Tanya Taehyung. Pria itu hendak ikut turun dari mobil, tapi Yerin mencegatnya.

"Sudahlah, kau lebih baik pulang dan tidur. Jangan lupa makan, oke?"

"Kunci pintumu," ujar Taehyung memegang lembut pipi Yerin.

"Ay ay kapten."

Yerin melambaikan tangannya.

"She is your girlfriend?" Tanya supir itu.

"No. She is my wife," jawab Taehyung.

"You dont stay with her?"

"We live together, Sorry."

Yerin menatap taxi yang semakin menjauh dari tempatnya berdiri. Senyumnya pudar di ganti dengan rasa penasaran pada nomor 'Dont call her'

Yerin berdehem keras. Ia menutup mulutnya dengan sapu tangan. "Halo, apa ini dengan nona Dohee?"

"Ya, ini dengan Dohee."

Yerin menahan nafasnya kecewa.

"Apa nona tinggal di Busan?" Tanya Yerin.

"Tidak, aku tinggal di Seoul."

"Oh maaf nona, saya pikir anda tinggal di Busan." Yerin tersenyum kecut lalu menutup teleponnya.

Mengapa saat ia mulai mempercayai pria itu, ia malah di khianati. Baiklah sekarang, ia harus benar-benar melupakan Taehyung dan serius dengan hubungannya bersama Eunwoo.

Yerin menyeka air matanya yang kembali turun. Bersamaan dengan itu hujan turun membasahinya.

💔

Yerin meringkuh tubuhnya yang terasa panas, mungkin sekarang dia sedang demam. Semalaman dia membuat dirinya kehujanan. Jika saja satpam tidak lewat, mungkin gadis itu sekarang tengah terkulai di jalanan.

Eunwoo's calling you

Yerin menatap ponselnya.

"Ya?" Jawab Yerin lemah. Kepalanya benar-benar pusing.

"Honey, ada apa denganmu?" Tanya Eunwoo khawatir.

"Not really good," jawab Yerin dengan suara serak. Sangat kentara bahwa gadis itu sedang sakit.

"Baiklah, kau tidak usah datang ke acara itu. Lebih baik pulang ke Korea!"

Yerin tersenyum. "Baiklah, nanti akan kukabari Jenni agar memberi tahu tuan Frediksen."

"Tetap tinggal di hotel, aku akan menjemputmu! Tunggu disana!" Seru Eunwoo.

Kedua sudut garis Yerin terangkat. Setidaknya masih ada orang yang menyayanginya. Yerin harusnya bersyukur memiliki Eunwoo. Yah, Yerin harus belajar mencintai Eunwoo. Eunwoo adalah orang yang baik.

"Eunwoo? Apa kau masih di sana?" Tanya Yerin.

"Ya sayang, ada apa?" Tanya Eunwoo.

"Kurasa kita harus segera mengurus pertunangan kita," ujar Yerin. Mendengar itu, tentunya Eunwoo sangat senang.

"Up to you. Aku akan segera ke sana, aku sudah memesan tiketnya. Apa kau ingin memakan sesuatu."

"Aku ingin bulgogi."

"Baiklah, akan kubelikan. Kau jangan lupa makan, oke?"

"Maaf merepotkanmu," ujar Yerin merasa bersalah.

"Kau ini, ahh."

"Aku akan mengirim lokasi ku ketika kau sudah sampai di sini."

Yerin memutuskan sambungan teleponnya. Gadis itu menghela nafas.

Jika Taehyung mencintainya? Kenapa pria itu masih berhubungan dengan Dohee. Sedangkan Taehyung tau jelas bagaimana dirinya. Benar-benar membingungkan.

Yerin lelah memikirkan semuanya. Gadis itu butuh keadilan dalam hidupnya.

📿

A/n :

Yuhuuu, gimana? Lanjut gak?

The First Boy I Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang