Nadia pov's
Aku bangun dari tidurku
"Nadia cepat bangun! Mandi sana nanti kamu telat sekolah!!!!" ucap ibuku
"Ya bu, 5 menit lagi janji deh nggak bakalan telat" ucapku dengan suara yang parau karena habis bangun tidur
"Tidak ada 5 menit 5 menit nanti kamu telat, kamar mandikan juga bergantian" ucap ibuku mengomel
"Ya ya aku bangun sekarang" ucapku, aku duduk di tepi ranjang dengan sempoyongan berusaha mengumpulkan nyawa, aku berdiri kebiasaanku bila sebelum tidur aku menyisir rambutku dahulu, entah sejak kapan aku terus melakukan itu.
Aku berjalan kekamar mandi...
Hoammm....
"Aku masih ngantuk, emang kemarin aku tidur jam berapa sih?" tanyaku pada diriku sendiri, kemudian aku mandi setelah selesai aku berganti pakaian, aku mengecek buku pelajaranku
"Sial" pekik ku
"Aku belum mengerjakan pr IPA" kemudian aku menelfon seseorang"Halo" ucapku
"Halo ini siapa ya?" tanyanya
"Eh jangan sok nggak kenal ya, ini aku Nadia teman sebangkumu" ucapku geram
"Hahaha becanda kok, ada apa?" tanya nya
"Kamu udah kerjain pr IPA?" tanyaku
"Udah kenapa?" tanyanya lagi
"Mm...nyontek ya, soalnya aku belum kemarin kelupaan" ucapku
"Hmm...kebiasaan deh iya ibuku ucapnya
"Oh ya ingat berangkat pagi ya, aku nyampek kamu harus udah nyampek kelas, kalo aku udah nyampek kelas kamu belum nyampek aku jitak kepala kamu" ancamku
"Iya Nadia ku" ucapnya
Ttuuutt...
Aku memutuskan sambungan telfonya dan segera berangkat sekolah, oh ya aku sekarang duduk di sekolah menengah atas, kelas 12 aku bersekolah di sekolah negeri, bukan swasta dari sekolah dasar aku sudah mengidolakan sekolahku ini, dan akhirnya aku bisa masuk, aku memilih sekolah negeri karena di kotaku sekolah negeri tidak perlu membayar uang gedung atau apapun itu yang berhubungan dengan membayar, hanya uang pendaftaran dan uang seragam
"Aargghh lama banget sih angkotnya" batinku geramm, setelah menunggu sekitar 5 menit akhirnya ada angkutan umum yang lewat
"Akhirnyaaa.." ucapku pelan, sekitar 5 menitan aku sampai di sekolah aku segera kekelas, aku berlari sekencang kencangnya
"Liiii aku nyontek" teriakku kepada temanku itu
"Ya ampun Nad nggak usah tereak gitu dong, orang bukunya juga nggak kemana mana" ucapnya
"Hehehe maaf, aku sangat terburu buru" ucapku, lalu aku menyalin bukunya
Falsh back on
Hari ini hari terakhirku bersama teman temanku, karena pada saat kelas 12 kelas kami diacak kembali tidak seperti kelas 11 lagi, aku hanya berharap bisa satu kelas bersama ketiga temanku itu.
Tapi nihil aku tidak satu kelas dengan mereka, awalnya aku merasa sedih tapi lama kelamaan aku sudah tidak merasa sedih
Flash back off
Semua jam pelajaran sudah berlalu, kemudian aku pulang, aku menelfon ayahku
"Yah jemput aku sekarang di sekolah!!" ucapku
"Ya tunggu sebentar?" ucapnya
"Baiklah tapi cepat oke!" ucapku padanya
"Oke" balasnya
Aku menunggunya...
"Sebentar apanya, orang lama kayak gini dibilang sebentar" ucapku sambil sedikit mengumpat, tiba tiba
"Nadia" ucap seseorang, kemudian aku menoleh ke asal suara itu
"Oh hai, sendirian?" tanyaku padanya, dia adalah Ian aku menyukainya sejak kelas 7, dan dia satu kelas denganku
"Ya nunggu di jemput, kamu?" tanyanya padaku
"Sama aku juga, tau tuh ayahku katanya sebentar tapi lama" ucapku
"Sabar ya" ucapnya
"Aku berusaha sabar, hehehe.." ucapku sambil tertawa, kemudian dia ikut tertawa juga, aku berbicara padanya sambil menunggu ayahku menjemput.
Saat kami asyik asyik mengobrol tiba tiba ayahku datang
"Nad ayo" ucap ayahku
"Oh, ya.." ucapku tetkejut
"Duluan ya..." ucapku kepadanya
Dia mengangguk "hati hati di jalan" ucapnya
"Selalu" jawabku singkat
"Nggak tepat banget sih, padahal kan aku masih mau bicara padanya" batinku
Kami sampai dirumahku, rumahku memang nggak terlalu besar tapi cukup untuk 3 orang
"Aku pulaangg" ucapku
"Ya, cepat makan dulu!" ucap ibuku yang berada didapur, entah apa yang dilakukanya aku juga tidak tahu
"Baik bu aku ganti baju dulu" ucapku santai
Kemudian aku cepat cepat ganti baju lalu aku langsung makanAku sudah selesai makan...
"Nadia cuci bajumu!!" ucap ibu
"Ya bentar bu" ucapku
"Sebentar sebentar dari dulu nggak pernah berubah" omel ibuky
Aku hanya diam saja, sambil tetap memperhatikan acara di televisi, akhirnya acara itu selesai kemudian aku mencuci bajuku
"Bu detergennya habis" teriakku
"Ya udah beli sana!dan cepat cuci bajumu, nanti keburu malam" ucapnya
"Baiklah, tapi dimana uangnya?" tanyaku
"Di tempat seperti biasanya" ucapnya lagi
Kemudian aku mengambil uangnya, aku segera membeli detergennya sebelum terdengar suara burung berkicau
"Nad" ucap ayah
"Ya yah, ada apa?" tanyaku
"Nitip kerupuk" ucapnya cengengesan
"Iihhh, kirain mau nitip barang penting taunya cunma kerupuk" ucapku sebel
"Eh kerupuk tu penting lo buat ayah" ucapnya
"Ya aku tahu" ucapku sambil memutar bola mataku, kemudian aku segera pergi ke toko dekat rumah
Hari ini rasanya panas banget deh, tumben setelah mendapat barang yang kumau aku segera pergi kerumah
"Mana kerupuk ayah?" tanyanya padaku
"Nih, oh ya sebagi bayaran uang kembalianya aku ambil oke" ucapku
"Ya baiklah, oh ya satu lagi nitip baju ayah cuciin ya" ucapnya
"Nggak mau, kan udah ada bagiannya sendiri, dirumah ini semua anggota keluarga harus mencuci baju sendiri" ucapku menjelaskan panjang lebar
"Ya istri keduaku" jawabnya
"Yah aku itu masih jomblo lo" ucapku
Setelah itu aku langsung mencuci bajuku
#Skip
08.00 p.m.
Aku enak enak liat tv, tiba tiba..
"Loh ayah kok udah pulang" tanyaku heran
Udah ya untuk chapter ini, ketemu lagi di chapter selanjutnya
Next jangan lupa vote and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie
Teen Fictionseorang perempuan yang selama ini membohongi dirinya sendiri, dan menyembunyikan rahasia sang ayahnya, dia tidak ingin ibunya merasa sedih atas kelakuan sang ayah baca kisahnya