Indikana [ON HOLD]

1. 💙 Berat

Ani memasuki gerbang sekolahnya dengan terburu-buru. Sesekali ia terlihat menaikkan tas tentengan yang berada di tangannya. Tas itu berisi buku pelajaran, folder, alat tulis.

Kalian pasti bertanya apa isi tas sekolahnya jika ia menaruh semua bawaannya di tas tentengan itu.

Tas itu berisi baju olahraga, baju ganti untuk ekstrakurikuler, sepatu olahraga, power bank, dan earphone.

Napasnya tersengal, akhirnya ia mencapai lantai empat, dimana kelasnya berada. Ia belajar di kelas VII.8.

Sesampainya di kelas, ia bertemu kedua sahabatnya. Madi dan Qina. Mereka bertemu 5 bulan yang lalu pada masa MPLS, sejak saat itu entah kenapa mereka tidak bisa dipisahkan.

"Na, liat PR B. Indo dong, gue belum ngerjain" kata Ani dengan muka memelas, masih berusaha keras mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

Aku janji kalo aku udah gede aku bakal bikin sekolah pake lift.

"Hadeuh, kebiasaan. Ini, cepet ya, nanti ke gap sama bu Ningsih" kata Qina.

"Makasih Qina cantik" kata Ani sambil tersernyum.

Fyi, Bu Ningsih adalah guru yang suka berkeliling kelas untuk mengecek para murid. Sungguh menyebalkan. Ani pernah tertangkap sedang mengerjakan PR yang diconteknya dari Madi. Alhasil dia dan Madi harus mengeringkan lapangan yang basah terkena hujan.

Untung guru, kalau enggak aku udah racunin.

Indikana 💙

"Gakuat akutu, kenyang" ringis Ani memegang perutnya yang sakit karena terlalu banyak makan.

"Makan mulu, nanti kamu gendut" kata Qina.

"Iih akutu udah kayak model gini kamu bilang gendut? Jahat! Dasar bogel" kata Ani cemberut.

"Eh itu bibir apa paruh bebek? Udah gausah ngambek kamu. Itu udh BiMoLi. Bibir Monyong Lima Senti. BAHAHAH" kata Madi usil.

Ani pun mendorong sahabatnya itu pelan.

💙
.
.
.
.
.
.
.

HAI GUYS, Sorry pendek. Baru pulsek soalnya. MWEHEHEHE. Gimana kalian suka Gak ceritanya?

Hannafa Andjanie.

Madi Aleana Valisha

Aqinaa Mulan Aurora