Rumah itu terlihat sangat sederhana namun terawat pekarangan rumah yang ditumbuhi berbagai macam bunga menimbulkan aroma yang harum bunga mawar dan melati yang mendominasi wangi itu. Niko membuka pagar kayu dan melangkah kedepan pintu.
“Permisi” ucap Niko mengetuk pintu rumah yang terlihat rapuh termakan waktu.
“Iya sebentar” jawab seseorang dari dalam rumah. Setelah pintu terbuka pandangan heran karna merasa asing dengan Niko namun matanya cepat berganti dengan orang yang dipapah Niko seketika wanita paruh bawa itu terkejut dan cemas.
“Ya Allah Reno” Wanita paruh baya itu segera memeluk anaknya setelah didudukan oleh Niko.
“Sebaiknya dia dibawa kerumah sakit Bu sepertinya parah” saran Niko.
“Ada siapa Bu?” Tanya sebuah suara dari dalam.
“Sini nak!” seru ibunya yang panik. Yang dipanggil segera memenuhi panggilan itu. Gadis remaja seumuran Niko keluar dan terkejut melihat adiknya bonyok.
“Masya Allah Reno!” pekiknya tak kalah terkejut dengan ibunya. Mendengar teriakan sang kakak anak SMP bernama Reno itu tersadar.
“Ini kenapa kok bisa sampek gini?” sebuah pertanyaan yang seharusnya terlontar dari tadi sekarang keluar.
“Tadi dia dikeroyok sama anak SMA” Niko yang menjawab pertanyaan itu mendapat perhatian penuh dari dua wanita dihadapannya sekarang.
“Kebetulan saya tadi lewat”ucap Niko kikuk ditatap seperti itu.
“Dasar ini nih akibatnya latihan karate tapi belum cukup umur”ucap Tika merasa gemas ia langsung mendaratkan pukulan kecil dikepala adiknya.
“Aduhh sakit kak” keluh Reno. “Bukannya kasian liat adeknya sakit kayak gini malah diomelin” Reno memajukan bibirnya beberapa centi kedepan.
“Udah-udah kasian adikmu”lerai ibunya merasa dibela Reno mengejek kakaknya. “Kamu juga Reno siapa yang ngajarin kamu tawuran”tambah ibunya membuat Reno kembali ciut.
“Maaf, tadi mereka mau malak Reno padahal uang ini kan hasil dagang kue disekolah” Reno merogoh saku seragamnya dan memberikannya ke sang Ibu. Mendengar penjelasan anak bungsunya wanita paruh baya itu kembali memeluk anaknya.
“Udah dong Bu malu tau” Reno melepaskan pelukan ibunya. “Kakak makasih ya udah nolongin Reno”ucapnya pada sosok yang dari tadi memperhatikan kelakuan keluarga kecilnya.
“Eh iya sama-sama” ucap Niko tersadar dari keterenyuhan melihat keluarga kecil itu.
“Oh iya sampek lupa ayo nak masuk dulu”sambut si Ibu sadar belum mempersilakan tamunya untuk duduk dan masuk kerumahnya. “Tika siapin air minum sama cemilan buat mas ini” ujar Ibunya yang langsung direspon anak gadisnya.
Hati Niko bergetar sudah lama ia tak merasakan hangatnya kasih sayang sebuah keluarga di keluarga kecil Reno ia dapat merasakan kebersamaan yang tiada duanya, kakak yang selalu usil Ibu yang selalu dengan sabar melerai kedua anaknya itu bahkan, sesekali Niko turut hanyut dalam tawa keluarga itu.
“Astaga!” seru Niko tiba-tiba membuat Reno dan keluarganya menoleh ke arahnya. “Maaf saya lupa motor saya ketinggalan ditaman” ucapnya. “Udah sore juga Bu Lastri saya harus pulang” lanjutnya Niko sengaja memanggil bu karna wanita paruh baya itu keberatan dipanggil tante ‘kayak orang kaya aja’ guraunya.
“Oh iya sampek lupa waktu nak Niko”ucap ibu Reno yang telah mengganti kata ‘mas’ menjadi ‘nak’ karna Niko juga keberatan dengan panggilan itu terdengar ia sudah terlalu tua.
“Terimakasih banyak Nak Niko sudah repot-repot mengantar Reno pulang”lanjutnya sembari tersenyum. Ibu Lastri dan Tika mengantar Niko sampai depan pagar namun Niko berbalik lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Biru
RomanceIzinkan aq memasuki dunia mu yang serba kelabu itu agar aku bisa menggantinya dengan warna biru, sebiru awan dilangit yang kulihat saat ini, terkadang aku sangat penasaran kenapa matamu selalu kelabu bolehkah aku mengintip sejenak agar aku bisa meng...