Mata kelabumu menghipnotisku untuk tetap menatapmu, terasa kelam, sepi, apa gerangan yang terjadi padamu? Bolehkah aq mengintip?.
-------
Kehadiran Niko disekolah tentu membuat riuh seisi sekolah terutama kaum hawa. Bisik-bisik terdengar diseluruh pojok kelas yang dijadikan tempat rumpi para cewek-cewek. Entah saat istirahat, maupun ditengah pelajaran.
“Gila anak baru itu cakep banget!”ujar Ratih sebelum meminum teh yang dipesannya.
Mereka memang berada dikantin yang saat ini sudah ramai karena jam istirahat.
“Beruntung banget sih Meli bisa sebangku sama dia” sambung Nina.
“Yahh moga aja dia nggak nyebelin sama kayak Indra, abisnya tadi, masak tadi gue didiemin aja selama pelajaran kalo ditanya jawabnya irit banget” tutur Meli gemas. Tak berbeda dengan Tika yang duduk dengan kedua temannya yang berbeda kelas dengannya.
“Jadi lo udah kenal sama si anak baru itu?” Tanya Sisil dijawab oleh anggukan Tika. Diantara semua murid disekolahnya hanya Sisil dan Ratna yang mau bersahabat dengannya.
“Waahh gimana orangnya? Baik nggak?” Tanya Ratna antusias.
“Baiklah kalo nggak, mana mungkin dia mau nolongin Reno adik gue”.
“Lo suka sama dia? Jatuh cinta pada pandangan pertama ya?” selidik Sisil.
“Ha?! Jatuh cinta pada pandangan pertama? Ngaco' lo nggak mungkin lah Na” Tika mengibaskan tangannya ke depan.
“Ya siapa tau gitu kan jadi cerita romantis banget” ucap Sisil yang mengidamkan kisah cinta romantis ala-ala FTV atau novel roman yang selalu dia baca.
Yahh mungkin juga begitu. Ujar Tika dalam hati senyum manis tercetak dibibirnya.
.
“Nikooo!!!” Seru Arman salah satu teman sekelasnya “Ayo ke kantin” ujarnya merangkul pundak Niko yah sekedar berkenalan dengan siswa baru.
“Sory gue mau ke toilet lo duluan aja” Niko melepaskan rangkulan Arman.
“Cih” Arman berdecak melihat Niko meninggalkannya “Belagu” gumamnya.
“Kenapa lo Man?” tanya Sidiq sohib Arman disekolah.
“Tuh anak baru belagu masa gue ajak ke kantin dia ngehindar gitu padahal niat gue baik loh” ucap Arman menatap kepergian Niko.
“Udah biarin aja” Sidiq menepuk pundak Arman memberi semangat “ayo ke kantin udah lapar” ujarnya mengelus perutnya.
Jam istirahat telah berakhir beberapa menit yang lalu kini Tika dan teman-temannya dihadapkan dengan ulangan harian dadakan yang sangat sering dilakukan oleh Pak Heru guru sejarah yang sangat membosankan bagi semua murid kecuali Tika dan beberapa murid yang pandai tentunya.
“Stt…” Indra menyikut Tika yang serius mengerjakan soal.
“Hmm..” Tika hanya bergumam malas menyahuti Indra.
“Bagi dong jawabannya” ucap Indra memelas.
“…”
“Sttt” Indra menyikut Tika lagi.
“Bapak mengharap kejujuran pada kalian” Suara Pak Heru memecah keheningan kelas. Ia menatap Indra sekilas. Indra menggeram pelan namun dia masih berusaha untuk menyontek Tika dengan mengintip jawaban yang ada dikertas Tika namun sayangnya hal itu sudah diantisipasi oleh Tika ia memasang penghalang antara dirinya dan Indra.
………………
“Niko mau ke kantin bareng nggak?” Meli memberanikan diri mengajak teman sebangkunya itu.
"Duluan aja" sahut Niko santai. Ia malas meladeni teman barunya itu.
Belajar dari pengalaman Meli langsung pergi dari kelas tak ada niatan memaksa Niko apalagi menghadapi tatapan tajam pemuda itu. Ngeri chuy.
Didalam kelas kini hanya ada Niko dan Tika, terlalu serius menyalin tulisan dipapan tulis membuat Tika tidak menyadari bahwa ia berduaan dikelas. Kemana Indra?. Jawabannya tanyakan saja pada pak Heru yang dengan tegas menyuruh anak itu keruangannya saat istirahat ini.
Niko tersenyum ia menatap Tika dengan bertopang dagu.
Tinggalkan dua remaja itu sejenak. Mari intip satu remaja yang menggerutu sejak keluar dari ruangan guru.
"Sial" gerutunya mulutnya tidak berhenti mengomel.
"Ada apa bro, ngedumel kayak cewek Pms aja" tegur Teguh menepuk pundak Indra.
"Senggol bacok" ancam Indra dengan muka betenya.
"Woles bro, awas Indra lagi Pms, senggol bacok" goda Teguh disusul dengan tawanya.
"Sialan, malah digodain gue" maki Indra.
TBC~.
Akhhhhh cerita apa ini???
Kacau.
Pendek lagi.
😲😵😅😆Up aja udah lama gg up cerita ini.
Rafain.
13-05-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Biru
RomanceIzinkan aq memasuki dunia mu yang serba kelabu itu agar aku bisa menggantinya dengan warna biru, sebiru awan dilangit yang kulihat saat ini, terkadang aku sangat penasaran kenapa matamu selalu kelabu bolehkah aku mengintip sejenak agar aku bisa meng...