pecinta berondong masuk kemari, haha..saya masih selalu datang dengan ide mainstream..Gak tau juga kenapa..enjoy aja lah yaa ^-^
happy reading..
______________________________________________________________________________________
Aku menatap ragu pada makhluk tampan nan rupawan di hadapanku yang tengah duduk dan menatapku sendu. Aku baru saja menolak permintaannya untuk ikut makan malam bersama keluarganya. Dan lihatlah apa yang kudapat. Ia menatapku sendu seperti anak kucing yang sangat-sangat imut yang meminta dielus. Baiklah, aku akan mengelusnya. Tapi tunggu dulu! Sayang sekali dia bukan kucing, melainkan manusia yang sangat tampan. Dia punya rambut hitam pekat yang lurus tapi sedikit bergelombang dengan ujung rambut yang mencuat kesana kemari, agak berantakan, sedikit panjang menjuntai di bagian tengkuknya, dan sebagian poni yang sedikit berantakan di dahinya, membingkai wajahnya yang sedikit tirus dengan hidung yang mancung sempurna, dan sepasang mata jernih dengan bulu mata yang sangat lentik -seperti saat aku memakai maskara- dan bibir tipis yang seksi sekali. Astaga, apa yang kukatakan? Berhenti melantur! Aku hanya mencoba menggambarkan bagaimana bentuk sosok yang ada di depanku ini.
Baiklah, baiklah. Kalau dia sudah menatapku seperti ini, maka aku akan luluh dan mengikuti apapun maunya. Bagaimana tidak? Biasanya dia begitu dingin, kaku, bahkan terkadang menyebalkan. Tapi saat keinginannya tak terpenuhi, ia bisa berubah drastis menjadi kucing pemalu yang haus belaian. Hah! Tapi tunggu, apa tadi permintaannya?
"Mau kan, Renata?" tanyanya dengan suara yang membuat darahku berdesir. Bagaimana tidak? Suaranya begitu merdu dan menggoda. Tapi aku harus konsentrasi!
"Tidak bisa, Rama.. Aku sibuk malam itu, ada jadwal mengajar kuliah umum.." jawabku, mencoba bertahan dengan keputusanku.
"Hmm.." dia menghela napas dan aku ingin sekali menariknya saja ke dalam pelukanku melihat wajah kecewanya itu. Tapi apa yang terjadi? Dia pergi! Dia meninggalkan aku sendiri di taman yang menyebalkan ini! Kenapa menyebalkan? Karena orang-orang menatapku, menatapku karena aku diabaikan oleh kekasihku! Nasibku memang buruk.
Mudku sudah buruk sekali. Baiklah, ini bukan pertama kalinya dia meninggalkan aku sendiri. Tapi tetap saja ini menyakitkan! Aku sudah meluangkan waktu di sela jam mengajarku untuk bertemu dengannya di taman tak jauh dari kampus, tapi ini balasannya! Sampai kapan aku harus menderita begini?
*
Aku menyeruput jusku dengan muka sebal. Temanku sesama dosen menatapku bingung.
"Kamu ini kenapa sih, Nat? Mataku sakit melihat wajahmu," gerutu Julia.
"Aku ini sedang sebal, tau!" sahutku.
"Aku pergi dulu, ya!" kata Julia tiba-tiba dan membuatku cepat menoleh padanya.
"Mau kemana!?" tanyaku cepat.
Dia tersenyum menggoda, melirik ke belakangku dan mengedipkan mata, "Mahasiswa kesayanganmu datang!" jawabnya
Wajahku memerah tanpa bisa kucegah. Aku langsung menoleh, dan tentu saja, siapa lagi kalau bukan dia? Sebut dia mahasiswaku kalau aku mengajar di kelasnya. Tapi aku sama sekali tidak pernah masuk ke gedung fakultas kedokteran tempat ia belajar.
Ia sampai di hadapanku. Tunggu, dia mau apa? Memang Julia sudah tau kalau aku dekat dengannya, tapi aku sudah bilang padanya jangan dekati aku di kampus. Lihat saja, mata para mahasiswi itu jelalatan mengikuti pria tampan ini. Menangislah kalian! Karena dia milikku. Tapi apa ini? Dia hanya lewat, membisikkan sesuatu dan menghilang di keramaian kantin. Hah!
"Kutunggu di parkiran."
Itu katanya.
Ya ampun! Dia itu makhluk yang tinggal di planet mana sih!? Sepertinya ponsel benar-benar menakutkan baginya. Dia bisa mengatakan hal semacam tadi lewat sms saja kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Sugar Boy
Romance[Sebagian besar part dihapus!! Cerita ini sudah pindah ke dreame.. untuk baca silakan klik link di profil aku yaa..] -------------------------------------------------------------- Ramaryan Adhyatma. Sebut namanya dan semua orang akan menahan napas...