5/5

2.2K 440 79
                                    


Yongguk berubah seperti pribadi yang baru dalam sekejap mata, semudah membalikkan telapak tangan. Mereka memindahkan barang-barang Sihyun ke kamar utama saat sore hari. Membenahi lemari baju, memberikan ruang untuk pakaian-pakaian lelaki yang lebih muda.

Mereka tidur bersama. Sihyun mengambil sisi bagian kanan, sementara Yongguk di sebelah kiri. Sihyun tidak dapat tertidur dengan lampu yang dimatikan, dan Yongguk kebalikannya. Jadi keesokan harinya, Yongguk memasang lamu kecil diatas kepala ranjang dan Sihyun memmberinya kecupan ringan di pipi sebagai tanda terima kasih.

Sihyun masih berjaga-jaga dalam tiga bulan pertama. Ia masih takut jika Yongguk akan berubah menjadi seperti sebelumnya. Ia masih menjaga sikapnya, masih sangat berhati-hati akan semua yang ia lakukan. Saat bulan ketiga berlalu, ia berhenti. Ia bahkan lebih membiarkan dirinya melakukan apapun yang ia mau, menjadi dirinya sendiri.

Jika dikatakan bahwa Yongguk tidak kaget, itu sebuah kebohongan. Ia bahkan tidak tahu apa ini adalah Sihyun yang sama yang ia nikahi. Sihyun yang ia tahu sebelumnya sangat pendiam dan bersikap seperti lelaki dewasa dan ia tidak pernah melihat sesuatu manis dari Sihyun, tetapi Sihyun yang ini penuh energi dan manis.

Caranya memarahi Yongguk setiap kali ia lupa menaruh sepatunya di rak, erangan kekesalan saat ia menaruh terlalu banyak garam dalam saus makanan, caranya mengomentari bagaimana daging ayam yang ia masak terlalu matang, walaupun Yongguk tidak bisa merasakan rasa aneh sama sekali dalam makanan itu dan berfikir jika semuanya enak.

Terkadang ia meluapkan kekesalan yang sudah dipendam yang membuat Yongguk hampir kehilangan kesabarannya, namun tepukan pelan Jisung di pundaknya dan 'ingat kalau Sihyun menoleransi semua kebiasaan burukmu' selalu berhasil membuatnya kembali tenang.

Dan tak hanya sisi itu, Yongguk juga menyadari jika tawa Sihyun sangat menular, dan hampir semua yang ia lakukan terlihat imut. Caranya meringkuk diatas ranjang saat malam dingin. Saat matanya berkilau saat melihat Yongguk membelikan es krim besar untuknya. Pipinya yang memerah saat Yongguk tak sadar berkata 'kau sangat manis'. Caranya tersenyum kepada anak-anak kecil di taman. Bibir bawahnya yang mengerucut saat ia sedang berkonsentrasi melakukan sesuatu.

Mungkin, hanya mungkin, Yongguk dulu buta. Bagaimana bisa ia menyiksa jiwa yang polos. Ia berusaha semampunya untuk membenahi dirinya, agar ia pantas bersanding disebelah Sihyun.

Mendekati enam bulan setelah insiden itu terjadi, guling yang biasa berada diantara mereka saat tidur sudah tidak ada, kebiasaan tidur mereka perlahan berubah menjadi bermanja-manja.

Yongguk msih sedikit menahan diri untuk menyentuh lelaki yang lebih muda, selalu bertanya apa ini tak apa-apa, apa dia menyakitinya atau tidak, apa itu membuat Sihyun merasa tidak nyaman atau tidak, dan Sihyun akan menciumnya dan berkata, "kau terlalu menghawatirkan banyak hal"

--^^--

"Baiklah, ada apa dengan tiba-tiba mengajakku makan diluar?"

"aku hanya ingin? Maksudku, kau memasak setiap hari—ya, aku tahu Jisung hyung juga ikut membantu tapi.. uh.."

"ya?"

"uh.. aku ingin jujur tapi ini seharusnya menjadi kejutan, jadi—" Sihyun tertawa melihat Yongguk yang gugup

"baiklah. Ayo kita makan malam di luar malam ini" wajah lelaki yang lebih tua itu langsung berbinar

"aku akan menjemputmu jam 7, berpakaian lah yang cantik" ia mendaratkan kecupan ringan pada dahi istrinya sebelum menyambar kunci mobilnya dan berangkat ke kantor

"ia mengajakmu berkencan?"

Sihyun berhenti menatap pintu yang sudah tetutup, dan menoleh ke belakang lalu memberikan Jisung senyuman malu, "sepertinya"

Perfect Family (KimBros)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang