Lalu?

1K 142 14
                                    

Mereka melepas ciuman intens tadi, memberi nafas masing-masing sekejap. Wayo turun dari pangkuan phana, berdiri mundur memberi jarak buat mereka. Phana memasang wajah protes, seakan-akan masih menikmati kejadian tadi dan belum mau menyudahkan. Wayo tersenyum melihat reaksi seniornya itu.

" Ja-jadi?" tanya phana gugup.

" Jadi apa pi?" tanya wayo, membungkuk, dengan kedua tangan dibelakang, sengaja menggoda seniornya.

"Ki-kita...."

" Apa ?" tanya wayo pura pura bodoh. "Apakah Pi sudah mendapatkan jawabannya?" tanya wayo lagi.

" Sepertinya sudah."

" Bagus, lalu apakah seseorang itu punya nama pi?" Tanya wayo.

"Emm .. Itu .. Itu.. " belum selesai menjawab, kepala phana yang bergerak kesana kesini, sambil memamainkan telunjuknya.

" Oh jadi namanya itu.." wayo menekuk bibirnya, mengangguk pelan kepalanya, mundur dua langkah, memunggungi phana. Seolah olah ingin pergi,

" Tu-tunggu, kau mau kemana?"

" Aku mau kekamar pi, sepertinya perawatan yang harus aku terima sudah selesai dan aku mau istirahat."
Jelas wayo.

" Huh? Sekarang?"

" Iya, memang mau sampai kapan disini, lagian petugas itu memang kelihatannya sudah mau selesai dengan pekerjaan mereka."

" La-lalu?"

" Lalu?" tanya wayo.

" Lalu apa ?" tanya phana berharap.

" Pi tidak takut kehilangan banyak penggemar, maupun penggemar pria dan wanita ?" tanya wayo mengatup atupkan telunjuk ke bibirnya.

" Aku bisa hidup tanpa mereka." Jawab pha.

" Tidak malu? Jika Pi pha yang tampan dan ketua ospek tahun ini, sekaligus moon tahun ini juga menyukai pria ?" mata wayo berbinar, sengaja ingin membuat pha meyakini perasaannya lagi.

" Itu kata hatiku, dan mereka tidak bisa mengaturku." jawab Pha mantap.

" Bisa jadi loh Pi, reputasi dan kepopuleran menurun."

" Paling tidak digantikan dengan gossip yang tidak kalah seru yang aku buat nantinya." desis pha.

" Jadi benar? Seseorang itu, si kuntet itu?"

Dijawab anggukan oleh Pha, " Ti-tidak, bukan kuntet lagi tapi jadi koala manis."

" Barusan saja kau mengakui, kau menyukaiku?"

" Ah, jangan membuatku malu, Aku baru merasakan cinta kali ini."

" Jadi kau mengakui, kau mencintaiku?" Tanya wayo dengan senyum miring keatas.

" Jangan konyol. Stop menggodaku"

" Mulai besok, Pi akan menyandang status baru." kata wayo, tersenyum lebar, dan menaruh telunjuk dan ibu jari didagunya, berakting imut didepan pacar boleh dong?

" Status apa nong ?"

Wayo menarik nafas panjang, sambil mengangkat bahu dan menurunkan bahunya lagi.

" Mungkin setelah lulus nanti aku ingin menciptakan ramuan obat untuk orang yang mempunyai penyakit cinta. "

Wayo lagi-lagi mengatupkan telunjuknya tapi kali ini di pipinya. "Atau aku akan menciptakan Imunisasi buat orang-orang yang belum kebal dengan virus cinta."

Phana menyatukan alisnya, memasang wajah bingung lagi, matanya pun mengecil.

" Pi Pha, sepertinya kau sudah tidak lajang lagi." kata wayo dengan jelas, dan sepertinya sudah cukup jelas.

Koala KuntetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang