Tutup Buku (Private)

1.9K 139 45
                                    

Dear diary

Terima kasih untuk malam ini, aku masih diberi kesempatan untuk bisa menikmati hidupku untuk esok. Dan terima kasih dicobaan mu, aku mendapat cinta baru, dari seseorang yang baru. Aku sedikit menggodanya, lucu!

Kami berempat masih didalam cafe coffee ini, aku melihat Pi Pha dan Pi Ming saling melempar canda, kit dia sibuk dengan gamesnya. Aku melihat erafora disini sejenak mengingatkan ku sama kejadian dulu. Beda halnya, didepan kami maxim dan lam.

*mendesah

Kalau mengingat dulu, aku dan kit memasang wajah murung, beda hak dengan maxim dan lam saling asyik sendiri dengan tema pembicaraan yang asing bagi aku dan kit.

Coba lihat saat ini, wajahku merona, begitupun dengan kit, dia menutup diri sambil memainkan games padahal aku tahu dia juga lagi happy.

"Sayang kok bengong?"  Pha mengjentikan jarinya.

"Tidak Pi hanya tiba-tiba mengingat masa lalu." jawab polos wayo. Mendadak wajah Pha muram. Sekilah kit mendengar itu, mencoel paha wayo, kode untuk tidak mengatakan lebih dari itu.

"Masa lalu?" tanya Pha lagi. Disitu juga mingkwan berubah mendadak. Terlebih lagi melihat kekasih dimplenya mulai salah tingkah.

"Kenapa kamu salah tingkah?" kata Mingkwan ketus.

Kit membalasnya lagi dengan ketus, "Kenapa gak suka? Kalau tidak suka lupakan saja kalau begitu." tsundere kit keluar. Pasangan baru didepan kami berantem karena hal kecil, perkataan aneh yang keluar dari mulut wayo.

"Kit ingat tidak, kita dulu juga duduk disini, dan kami berempat juga saat itu." kata wayo lagi. Benar-benar polos sama bloon itu beda tipis ya guys.

Kit sangat mengenal wayo, memang dia anak yang polos, sahabatnya selalu mengatakan kejujuran, lebih disaring sih, beda hal dengan kit jujur tapi ketus. Terkadang kalau kit, mouth dan heart tidak singkron.

Kit memapah dagu nya ditelapak tangannya menoleh ke arah wayo, lebih baik mengikuti arah pembicaraan wayo, karena sahabat satu ini tidak bisa ditahan untuk bicara malahan adanya nanti demam.

*menghela nafas panjang

"Aku ingat." jawab singkat kit, menengok ke arah wayo, melirik sedikit ke wajah kekasihnya yang menatap mematikan ke arahnya.

"Hanya saja dua orang itu berbeda." wayo menunjuk ke arah Pha dan Ming.

Pha dam ming memasang senyum pahit. Kejutan apalagi yang akan mereka terima hari ini.

"Mantan kekasihku dan mantan kekasihmu ai kit." wayo mengunyah roti dan menoleh kesamping, sahabatnya kit.

"Tapi rasanya beda yo." timpal kit ke wayo. Lalu menopang dagunya dengan kedua tangannya menatap sayang kepada kekasihnya itu. Mingkwan mulai luluh dan mengikuti gerakan kit, menopang dagunya diatas meja dengan telapak tangannya. "Bedanya?" tanya ming datar.

"Saat ini aku lebih bahagia daripada saat itu." pernyataan dari kit membuat lega mingkwan. Matanya turun dan tersenyum. "Sepertinya aku lebih cinta dari sama yang ini daripada saat itu." kata kit. Mingkwan tersenyum lebar, kekasihnya yang ketus, keras kepala dapat merangkai kalimat sederhana tapi dalam menusuk relung jiwa Mingkwan.

"Terima kasih Pi." kata kit.

"Untuk?"

"Datang disaat waktu yang tepat."

"Kamu tidak takut?"

"Takut apa?"

"Aku akan selalu mengikutimu sepanjang hidupku, dan jangan harap ada kata perpisahan dalam hubungan ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Koala KuntetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang