Chapter 17 : A Strategy

3.5K 333 13
                                    

.

.

.

"Yah, aku tidak akan membiarkan siapapun hidup tenang setelah mereka menyentuh skala terbalikku*" tambah Naruto.

"Apa rencanamu, Kitsune-sama?" tanya Gin.

Naruto menyeringai.

.

.

.

Naruto kembali ke rumah sakit pada pukul tujuh malam, dan saat tiba di ruang rawat Fuu dia disambut oleh para anggota Bijuu yang semuanya hadir malam ini. Mereka terlihat sangat ceria dan akrab. Kerap sesekali, ada yang menjadi bahan tertawaan dan berakhir cek-cok sesama anggota. Ini membuat Naruto tersenyum lega.

"Naruto, sebaiknya kamu pulang saja. Ini sudah malam," Fuu mengingatkan Naruto.

"Tapi.." Naruto menolak.

Yugito yang melihat Naruto ingin menolak langsung angkat bicara,

"Tidak ada bantahan, Naruto!"

"Bukankah minggu depan ulangan akhir semester?" Utakata menambahkan. Naruto mengangguk.

"Kalau begitu cepat pulang dan istirahatlah!" perintah Yagura.

Minggu depan KHS memang sudah memasuki masa ujian akhir semester atau ujian kenaikan kelas. Itu sebabnya Sasuke dkk tidak bisa tidak pulang, dan itu juga berlaku untuk Naruto maupun Kyuubi.

"Baiklah, aku pulang. Tetapi berjanjilah padaku bahwa kalian harus menjaga Fuu dengan baik atau jika tidak..." Naruto menggantung ucapannya sambil menampilkan wajah horornya dan sukses membuat anggota Jinchuriki  meneguk ludah.

"Jika tidak?" Bee bertanya dengan hati-hati. Takut membangunkan singa yang tidur, katanya.

"Dead end," ucap Naruto datar dan mengancam.

Gluk.

"Jaa ne," ucap Naruto girang dan berbalik pergi.

Selepas kepergian Naruto, penghuni ruangan VVIP ini mendesah lega.

"Kaichou sangat menakutkan," ucap Utakata dengan wajah yang masih pucat. Yang lainnya hanya mengangguk lemah tanda setuju.

.

.

"Bagaimana bisa aku pulang setelah ini semua terjadi?"

Ya, Naruto belum pulang dan masih berada di rumah sakit.

Naruto POV

Aku mengerti bahwa anggota Jinchuriki  mengkhawatirkan aku, tapi aku tidak bisa pulang ke rumah sedangkan 'mereka' sedang berkeliaran di luar tanpa rasa takut. Tidak akan aku biarkan.

"Aku menuju ke sana lima belas menit dari sekarang,"

Aku menutup telponku dan menaiki motor sport  kesayanganku dan menyalakannya, tidak lupa memakai helm dan aku meninggalkan tempat parkir menuju suatu tempat dimana aku bertemu dengan orang-orang kepercayaanku.

Mereka adalah kartu As milikku yang berharga.

Aku memasuki kawasan hutan bagian selatan yang letaknya cukup jauh dari pusat Konoha. Butuh waktu yang lama supaya aku bisa sampai ke sini.

Setelah sampai, aku melihat ada belasan orang sudah menungguku di pelataran sebuah gubuk sederhana yang sengaja di buat dan ditempatkan di bagian dalam hutan.

"Selamat datang, Kitsune-sama," ucap salah satu anak buahku.

"Kita mulai sekarang," ujarku sambil berjalan memasuki gubuk dan diikuti anak buahku.

Who Is She?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang