Seorang anak yang hanya tinggal dengan sang Ayah, karena sang Ibu sudah Tiada sejak satu minggu melahirkan dirinya.
Ekonomi yang kurang mendukung, membuat sang anak sering melampiaskan kemarahannya kepada sang Ayah.
KINENZIA HUTAPARAT Namanya. Nama indah yang diberikan oleh sang Ayah. Dengan harapan bisa mengangkat derajat orang Tuanya.
Tetapi sayang, pergaulan dari lingkungan sekitarlah yang membuat Kinen menjadi berubah drastis.
"Ayah, cepat kemari!" Teriakan Kinen menggema diseluruh penjuru Rumah yang tidak terlalu besar itu.
"Ada apa, Nak?" Ucap sang Ayah lembut sambil menghampiri Anaknya.
"Uang, Mana Uang!, aku ingin belanja dengan teman-temanku" ucapnya sambil mengadahkan tangan
" Ayah tidak punya Uang" ucap sang Ayah tertunduk lesu. Rasa sakit didadanya menjulur hingga keseluruh tubuhnya karena Ia belum bisa membuat sang Anak Bahagia
" Gak berguna Dasar!" ucap Kinen mendorong sang ayah lalu dengan santainya Ia meninggalkan sang ayah yang terjatuh akibat dorongan Kinen yang tiba-tiba.
Sang Ayah hanya bisa mengusap Dada berharap Hidayah bisa menghampiri Anak satu-satunya itu.
Ia berharap bisa membuat sang Anak bahagia. Tapi nyatanya, ia bahkan tidak mampu untuk membelikan Pakaian bagus untuk sang Anak.
*__*
KINEN POV
Gadis itu pun melangkahkan Kaki jenjangnya disebuah Caffe. Ia pun menghampiri kawannya.
"Hai girls" ucapnya pada sekumpulan teman sekolahnya. Yang bisa dibilang teman akrab Kinen.
"Jadi gak nih Belanjanya?" Ucap sirly.
"Jadi lah, Kinen lu bawa uangnya kan?" Ucap Stevi sambil meminum juz alpukat yang ia pesan sebelum Kinen datang.
" haduhhh maaf ya Stev, gw lupa bawa uangnya. Besok deh gw bayarnya" ucap Kinen dengan nada melas.
" yahhh gimana sih lo kin, katanya lo mau bayar sekarang!" Ucap Stevi malas sambil memutarkan kedua bola matanya karna jengah akan sikap Kinen.
" ya Sorry, Bokap gw blom Transfer. Kan Bokap gw masih tugas di Australi" ucap Kinen serius.
"Yaudah. Lain kali lu harus bayar, kalau gak. Gw gak bakal kasih pinjem Uang gw lagi ke Lu!" Ucap Stevi marah.
" iya Stev. Maaf" ucap Kinen menundukkan kepalanya.
"Okk.. jadi belanja gak nih?" Ucap Sirly yang bangkit dari tempat duduknya.
" jadi, tapi gw nya Gimana?" Ucap Kinen menunjuk dirinya sendiri.
" ya Lu punya Uang gak? Kalo gak punya ya gk usah ikut belanja" ucap Sirly sinis, pasalnya ia mulai curiga dengan Kinen.
"Gw pinjem duit ke lo pada lagi deh ya. Pliss" ucapku menangkupkan kedua tanganku memohon.
" gw bukannya gak mau pinjemin. Tapi, Hutang lu di Gw itu udah banyak Kin"
" iya di Gw juga, lagian kalo lagi gak punya Uang ya jangan memaksakan diri kaya gitu" ucap Stevi sinis.
" yahh, gw percuma kesini... ngabis-ngabisin duit gw aja" ucapku kesal dengan melipatkan kedua tanganku didada.
" Yaudah deh, lu nanti yang bawain belanjaan kita ya. Bonusnya lu gw beliin baju 1 setel?" Ucap Sirly.
" Lu apa-apaan sih Sir?, emangnya gw itu Babu lo apa?" Ucapku marah.
" ya, terserah lo sih. Kalo ga setuju juga gak apa-apa. Ayok Stev, kita brangkat" ucapnya sambil bangkit dari tempat duduknya lalu mengambil kunci dan Pergi meninggalkan diriku yang Diam seperti patung.
" eh..ehh Sir, Stev! Tunggu" ucapku mengejar mereka.
" apa lagi kin?" Ucap mereka berbarengan.
" yaudah deh gw setuju" ucapku terpaksa.lagipula gw pulang naik apa, Taksi?, Sayang Uang. Mending nebeng dimereka, lagipula gak papa lah jadi suruhannya sekali.
"Serius, nanti nyesel gak?" Ucap Sirly dan hanya kubalas dengan gelengan yang bertanda aku tidak akan menyesal.
____
Sudah lebih dari 2 jam Kinen menguntit bak Pembantu bagi Sirly dan Stevi.
"Stev, Sir. Lama banget sih, tangan sama kaki gw pegel nih!" Keluh kinen sambil menyeka peluh yang ada didahi.
"iya Kin. Bentar gw mau beli Ice cream dulu ya. Lu duluan aja ke mobil" ucap Sirly melenggangkan kakinya menuju toko.
***
" kin, ko lo gak pernah bolehin kita main ke rumah lo sih?, padahal kan lo sudah sering main ke rumah kita. Ya gak, Sir" ujar stevi menatap Kinen dengan tatapan menyelidik.
" iya Stev, kayanya lo nyembunyiin sesuatu dari kita ya Kin?" Ucap Sirly tetap fokus menyetir mobilnya.
"Ehh, gak. Dirumah lagi ada saudara-saudara gw. Jadi bakalan brisik banget. Lo pada kan gak suka gaduh" ucap Kinen yakin.
"My God, cuma karena ada saudara. Lo gak bolehin kita maen. Pokoknya hari ini juga gw pengen maen kerumah lu" ucap Sirly tegas.
"Taapii.. Sir, Stev. Gw....
_____##____
Gimana Cerpenny? Lanjut gak?....
ditunggu Votednya ya... biar semangat Nulisnya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen
Cerita Pendekdisini hanya kumpulan-kumpulan cerpen... dan semoga kalian suka. NB: bila ada kesalahan Nama, tempat, atau alur mohon dimaafkan. Sebab, ini MURNI IMAJINASI saya. Jadi tolong Hargai ya😊 Don't Copy my Story!!! and Don't forget to comment and vote...