Karya: DzurrotinQurrotaAyun
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
**
Ridho harus bangun pagi hari ini karena dia akan menjadi pemimpin upacara di SMA-nya. Ridho sudah dengan kostum kebesaran petugas upacara.
Sang ibu memuji kegagahan putranya.
"Ridho, kamu gagah sekali, Nak!" ujar sang Ibu.
"Anak siapa lagi? Toh anak Ibu," balas Ridho dengan senyum mengembangnya.
Kali ini Ridho akan memimpin upacara sumpah pemuda yang diadakan pukul tujuh pagi di sekolahnya. Ridho sudah memiliki persiapan yang sangat matang. Dia sangat antusias untuk menjadi pemimpin upacara.
Ridho telah menjalankan tugas dengan semaksimal mungkin. Semua orang terkagum dengan kegagahan yang ditunjukkan Ridho saat memimpin upacara. Suaranya yang tegas dan membahana di seisi lingkungan sekolah. Banyak gadis-gadis yang membicarakan Ridho.
Selain gagah, Ridho memiliki paras yang tampan. Tinggi tubuh yang mumpuni dan bentuk tubuh yang ideal dapat menjadi daya tarik sendiri bagi gadis-gadis SMA Patriot.
Ridho sendiri adalah anak ekstrakurikuler paskibraka. Tak perlu lagi diragukan, dia sudah pasti pandai dalam aksi baris berbaris.
"Kak Ridho ganteng banget, suaranya bikin gak bisa tidur," bisik seorang adik kelas yang berada di koridor.
Ridho yang telah berjalan masih dapat mendengar suara itu. Meskipun Ridho dipuja siswi perempuan yang ada di SMA Patriot, hal itu tidak menjadikannya tinggi hati. Dia masih rendah hati dan ramah terhadap sesama. Kesan garang wajahnya yang biasa membuat orang berpikiran Ridho memiliki sifat sombong padahal tidak sama sekali.
Ketika sampai di kelas dia langsung disambut teman sepermainannya yang tengah bergerombol di belakang kelas.
"Gila, Bro. Lu keren banget!" ujar Toni dengan sangat heboh.
"Ah, bisa aja," rendah Ridho.
Semua temannya menggelengkan kepala melihat sifat rendah hati Ridho yang sangat besar.
Sepulang sekolah, Ridho dipanggil kepala sekolah ke ruangannya. Ridho dengan cekatan berjalan menuju ruang kepala sekolah. Ada perasaan khawatir pada diri Ridho. Dia merasa takut mengapa dirinya harus dipanggil ke ruang kepala sekolah.
"Assalamualaikum." Ridho mengetuk pintu dan tak lupa mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam, silakan duduk, Nak Ridho!"
Ridho menurut. Keringat dingin mulai mengucur padahal di dalam ruangan ini ada sebuah AC yang menyala.
"Bapak bangga melihat performa kamu saat memimpin upacara tadi pagi, benar-benar hebat," ujar Pak Bandi.
Ridho hanya bisa tersenyum hormat.
"Bapak mau memberimu tugas untuk menjadi pemimpin upacara yang diadakan di Lapangan Kecamatan Cilembu pada saat hari sumpah pemuda nanti."
Ridho benar-benar kaget. Dia merasa ilmunya belum cukup tinggi untuk menjadi pemimpin di tingkat kecamatan.
Tapi bapak kepala sekolah terus membujuknya agar mau menyetujui tawaran tersebut. Dengan menimang-nimang, Ridho menyetujui hal tersebut.
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangun Pemuda Pemudi (Songfict)
Short StorySelamat memperingati Sumpah Pemuda sekaligus memperingati Pahlawan Nasional dari Planet Penulis Jingga Indonesia