Westlife

18 2 0
                                    

Hari ini panas sekali Bara, rasanya minggu-minggu kemarin dan sekarang sangat berat. Engga tahu mengapa saya merasa cape sekali, kegiatan HIMA lalu kegiatan kampus lainnya menyita banyak waktu saya. Jadi minggu-minggu kemarin saya absen nongkrongin kamu di koridor Salman.

Eh taunya kemarin ada yang ngadu sama saya, kamu masih ingat kak Anis? Dia kaka kelas kita dulu kalau kamu lupa, dia bilang lihat kamu dan wanitamu lagi berantem. Saya tahu saya dosa karena merasa berita semacam itu adalah moodboster bagi saya. Saya juga sedikit ngakak sih ketika berpikiran kamu akan lari ke saya karena bertengkar dengan wanitamu misalnya. Aduh saya jadi merasa rendah sekali, berharap menjadi pelarian untuk kamu.

Bara, saya lagi dekat dengan seorang lelaki, awalnya hanya teman satu divisi dalam acara yang akan diadakan oleh kampus. Mungkin dia teman bicara yang asyik bagi saya, kita bicara tentang politik, sejarah dan musik. Walaupun saya tidak begitu menyukai politik. Tapi satu hal yang kita sukai bersama, yaitu Westlife. Saya juga tahu kamu suka Westlife. Mungkin tidak kamu masih menyukainya? Saya harap kamu selalu menyukainya Bara, karena saya suka karya-karya mereka dari kamu.

Hari senin memang hari yang paling saya tidak sukai, mungkin bagi kaum pelajar lainnya. Bahkan ada yang menjuluki senin sebagai ugly monday. Waktu itu masih dalam masa menuju LDKS bagi siswa siswi yang terpilih menjadi calon pengurus OSIS, sebagai calon pengurus OSIS para siswa diwajibkan memakai pita warna biru di lengan sebelah kanan. Ketika istirahat kantuk saya sudah diujung batas, akhirnya saya pergi menuju ruang OSIS untuk tertidur sejenak. Karena di ruang OSIS disediakan kursi busa yang cukup nyaman untuk dipakai berbaring. Ketika hendak membuka pintu, saya dengar seseorang bernyanyi dengan petikan gitar yang tidak ada cacat di dalamnya. Saya suka bahasanya ketika bernyanyi, penuh dengan penghayatan dan penghargaan tinggi terhadap liriknya.

"here comes an angle, i know its you" itu lirik pertama yang saya dapat dengan jelas, namun seketika itu juga alunan gitarnya terhenti dan ketika saya buka pintunya, saya dengan jelas melihat kamu. Ya kamu, Bara.

"kemari Biru, engga usah ngintip-ngintip!" tegur kamu seraya melambaikan tangan agar saya menghampiri kamu.

Saya pun masuk dengan senyum perpaduan antara malu karena mengintip dan senang karena kamu mempersilahkan saya untuk bisa mendengar suara kamu lagi mungkin. Saya duduk di hadapan kamu, bukan di kursi busa. Namun di kursi bulat cokelat yang biasa ada di tukang-tukang bakso pinggir jalan.

"tadi kamu nyanyiin lagu siapa Bara?" tanya saya.

"lagunya westlife" dengan santai kamu menyebutkan salah satu nama boy band lama, dan sejurus dengan ucapan santaimu itu kamu menaikan sedikit alis, seolah bertanya "mengapa?"

"oh boy band lama, saya cuma tahu lagu mereka yang my love sama.."

"i have a dream" lanjut kamu. Sebenarnya yang mau saya katakan adalah uptown girl bukan yang itu.

"selera saya jadul ya Biru?" tanya mu.

"setiap orang punya selera yang berbeda Bara, kalau itu enak menurut kamu ya itu hak kamu buat mem-Favourite kan karya mereka" iya, selera orang kan beda-beda. Saya aja sebenarnya dulu suka sekali lagu-lagunya Doel Sumbang, penyanyi sunda asal bandung yang karyanya lucu-lucu. Tapi itu dulu ya, dan rahasia sebenarnya.

"iya benar, engga ada salahnya ya Biru, mau coba pinjam mp3 player saya? Nanti kamu dengerin semua old list-nya saya, pasti kamu suka" tawar mu waktu itu. Dan segera saya anggukan saja tawaranmu.

"engga apa apa saya pinjam?" tanya saya tidak enak, bagaimana pun saya dan Bara masih terbilang baru kenal.

"ini bawa aja" ucapmu seraya memberikan mp3 player berwarna biru.

"di copy sekalian Biru kalau suka ya" saranmu seraya memetik asal gitar cokelat yang ada semacam ukiran entah dari spidol atau pulpen bertuliskan "flying without wings". Dulu mengapa saya bodoh ya, tidak bisa membedakan pulpen dan spidol.

Ketika pulang sekolah saya langsung mencari earphone dan memulai old list mu itu, cukup banyak lagu lama yang kamu simpan dan didominasi oleh Westlife. Ada juga Air suply, Mr.Big, hingga Backsteet Boy dan Nsync.

Saya larut dalam setiap nadanya, saya juga suka kandungan lagunya, tidak serumit dan se-vulgar lagu-lagu jaman sekarang. Lalu saya menemukan lagu westlife denga judul "flying without wings" sama seperti ukiran yang ada pada gitarmu. Saya putar lagu itu, dan saya jatuh cinta pada Westlife dalam pendengaran pertama. Dalam beberapa jam saya larut dengan old list mu itu dan melupakan tugas fisika yang harus dikumpulkan besok.

Akhirnya saya copy semua old list mu itu dan saya dengarkan hingga tertidur. Dengan seragam.

Siapa kamu Bara sampai bisa memberikan pengaruh yang besar untuk saya ikuti?

Hari ini saya dengar lagi lagu Flying Without Wings, saya jadi ingat kamu. Saya masih koleksi old list kamu Bara.

Saya masih menyimpan mereka semua dan maaf siang kemarin saya telah membaginya bersama orang baru yang seharusnya tidak ada.

Tapi percayalah Bara, kamu masih menjadi imperium terhebat saya.

Bara-nya BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang