*brukk*
Dan akhirnya pintunya terbuka, aku tak lagi peduli jika pintunya rusak, yang penting aku bisa tau Hana ada di dalam atau tidak, karena aku punya firasat buruk
Dan firasat itu pun benar setelah pintu itu akhirnya terbuka, dan kiulihat di dalamnya tak ada seorangpun
"Nih anak kok ga ada ya" aku semakin khawatir dan bingung. Kenapa Hana bisa tiba - tiba hilang, aku mulai berfikir kemungkunin yang logis yang mungkin terjadi
Setelah berpikir, aku langsung mencari Hana ditempat yang paling aku yakini dimana dia berada. karena akulah yang paling mengerti dan mengetahui sikap Hana.
Tanpa pikir panjang aku segera menuju ke ruangan yang pernah aku ceritakan kepada Hana sebelumnya, karena aku sangat yakin dia ada disana, dan sebaiknya aku bergegas karenq akan berbahaya jika Hana sampai masuk keruangan itu.
Dan benar dugaanku, aku melihat hana ingin membuka pintu tersebut.
"Hannnn, jangan dibuka !!"
Hana pun kaget, dan tidak jadi membuka pintu tersebut,
"Hei Han, apa yang sedang kau lakukan?"
"Emm, a-aku se-sedang melihat lihat"
"Jangan bohong kepadaku, kau kira aku tidak tau apa yang sebenarnya ingin kau lakukan"
"Kau pasti ingin mengetagui apa yang ad di balik pintu itu"
"Eng-engga kok Rai, kamu aja yang salah paham"
"Kalo emang salah paham kenapa lu ngomong gagap gitu !?"
"Ng-ngga kok, aku ga g-gagap"
"Ah udah jangan ngeles lagi, mending lu jujur sebelum lu gua usir"
"Ehh, jangan gitu dong"
"Masa karna ini aja, kamu ngusir aku""Udah, jangan banyak omong lagi"
"Jujur atau aku usir?""Ba-b-baiklah"
"Bagaimana kalau kita ngomong sambil duduk ?""Ga ada, jelasin disini"
"Kalau mau duduk, duduk aja tuh dilantai""Kamu jangan emosian dong, kan aku ngomong baik baik"
"Percuma, kamu sendiri yang buat aku jadi gini"
"Kok, aku sih?"
"Trus siapa lagi !?" Dengan nada tinggi dan muka yang kesal
Hana pun diam
"Knpa diam?"
"G bisa jawab ya?"
"Dasar manusia serakah""Ya iyalah manusia, ga mungkin bukan manusia" dengan nada bercanda
Rai pun hilang emosi dan lupa tentang yang diberitahu orangtuanya jika dia marah berlebihan maka . . . . .
"Lu tau gak kalo gue lagi serius!?" Rai Makin kesal dan tak tahan lagi
Dan yang dilupakan Rai tentang perkataan orang tuanya membuat Hana terkejut
"Rr-reei" dengan muka takut dan sekaligus pucat saat melihat Rai
"Apa? Knpa lo pucat gitu ?" Rai masih sangat marah kepada Hana
"I-itu loh itu" Hana semakin susah berkata
"Apa yang itu ha!?"
"Mu-mukamu Rai dan Te-telinga mu"
Setelah Hana mengatakan it dia pun pingsan dan Tak sadarkan diri
Rai pun heran dan penasaran dengan apa yang dikatakan Hana, Dan Rai segera melihat kaca dan ternyata . . .
"Aghhhhhh" Rai berteriak
"Siall siall siall" dengan nada makin tinggi*Suara kaca
Raipun spontan memukul kaca yang Ada di depannya itu.Dan dia berkata
"Why the f*ck this must happen now in this situation"Yo sesuai janji night, saya sudah update
Jangan lupa Komen, kritik, Dan sarannya
Feedback pokoknyaThanks yang masih setia nungguin ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood (Hiatus)
FantasíaHana adalah teman masa kecilku dan sekarang kamk telah menjadi seperti kakak - adik, Hana adalah perempuan yang serba ingin tau apapun selagi dia tertarik dengan hal.tersebut. Aku pernah melarangnya untuk memasuki sebuah ruangan yang ada di rumahku...