Teman Wanita

3.7K 130 0
                                    

Sejak aku menatap Cermin toilet, aku merasa ada seorang yg mengikutiku. Setiap malam selalu ada suara ketukan jendela. Tapi saat kubuka tidak ada siapa siapa. Akhir akhir ini juga aku sering mencium bau wangi wangi busuk. Kadang wangi kadang busuk. Kini aku mendapat kenalan baru. Namanya Tante rere. Tante rere datang ke asrama setiap malam Jum'at dan malam selasa. Tante rere datang ke asrama biasanya malam hari. Anehnya setiap Tante Rere datang, bau wangi busuk menyertai kedatangan tante rere. Satu lagi, tante rere selalu pake daster putih. Rambutnya panjang kebawah.

Suatu malam, aku didatangi dan di ajak tante rere kerumahnya. Aku sih oke oke aja.
Aku berjalan di belakang tante rere. Bau busuk terus mengikutiku. Aku sempat muntah saking bau busuk itu menyeruak. Tiba tiba angin berhembus kencang dari belakang. Rambutku terurai kedepan karena angin. Rambut panjang tante rere juga terurai kedepan karena angin. Aku langsung terkejut melihat apa yg ditutupi tante rere selama ini. Punggungnya berlobang. Terlihat jelas tulang punggungnya. Darah mengalir kebawah, belatung belatung keluar dari gumpalan darah itu. Aku berteriak... AAA..Aaa..aaa... aku berlari kembali ke asrama. Tante rere tertawa. Hahaha...hahaha...  Aku masuk ke asrama dan langsung masuk ke kamarku. Inez, Rani, dan Yiyi kaget menanyakan kenapa aku berlari. Aku cerita ke mereka. Kata mereka aku mau dibawa Sundel Bolong. Rani menyarankan agar aku mandi. Aku katakan aku tak berani ke toilet malam malam apalagi setelah kejadian cermin kemarin. Mereka sungguh baik hati mengantarku. Aku mandi. Setelah aku mandi aku merasa asrama menjadi terang. Badanku pun menjadi segar. Kami pun kembali ke kamar untuk tidur.

Penghuni Lain AsramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang