Langkahnya menapaki bukit. Ia menengadah, menatap cakrawala berhias jingga. Sekitarnya berjejer rerumputan semata kaki. Ada satu pohon disana.
Angin berhembus, terasa begitu sejuk. Menembus dada yang terasa kosong. Matanya terpejam, tangannya ia rentangkan. Ia menghirup dalam-dalam udara itu. Udara tanpa campuran racun sedikitpun, terasa begitu menyegarkan.
Matanya perlahan terbuka. Matahari sebentar lagi melenyapkan diri. Tangannya ia turunkan. Matanya menatap lamat-lamat sosok itu.
Rambutnya panjang terurai. Melambai-lambai tersapu angin. Tubuhnya terpaku menantang sang senja. Tampak dirinya begitu tenang. Dia gadis senja, tampak belakang pun ia begitu menawan.
Siapa dia?
Ia bertanya-tanya di dalam hati. Langkahnya mulai mendekat. Jantungnya berdebar seiring hatinya yang penasaran.
Jarak mereka sekitar lima meter. Gadis itu beranjak pergi tanpa sempat ia menyapa. Apakah mereka akan bertemu lagi?
Oh, pertanyaannya salah.
Apakah dia akan melihat gadis itu lagi?
Langkah gadis itu begitu pelan. Sesekali menoleh menatap senja. Harusnya dia bisa menyusulnya bukan? Teriak hatinya.
Tapi, laki-laki berambut tebal itu hanya menatapnya dari kejauhan. Diiringi rona jingga, gadis itu lenyap menyisakan dirinya yang masih termangu. Wajahnya tak ia lihat. Namun ia mengenali gadis itu dari belakang.
Dan ia tidak pernah tahu.
Di hari-hari yang akan datang.
Gadis senja itu akan memberi rona dalam kehidupannya yang kelabu.
***
Apa masih ada yang penasaran sama nama tokoh utamanya?TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
RomanceDia seibarat langit senja. Selalu membuatku kagum, selalu menarik pandanganku menuju dirinya. Senyumnya indah merekah. Bagai kuncup bunga yang tengah mekar. Dia seibarat langit senja. Bukan aku saja yang mengaguminya. Aku hanya sebagian dari merek...