Misteri Siswi Tanpa Kepala 2

633 37 2
                                    

Hari ini sekolah di pulangkan lebih awal karena ada rapat guru. Kami ber-empat berencana pergi ke taman kota untuk sekedar menghilangkan penat.

Jam menunjukan pukul 10:30. Kami melanjutkan jalan-jalan menikmati pemandangan taman kota.

"Hebat ya pak Andrian bisa jalan-jalan padahalkan dia lagi jadi tawanan polisi" ucap Mbul dengan santainya.

"Lah kok Mbul" tanya kami heran.

"Itu liat pak Andrian kan lagi jalan-jalan" sambil menunjuk ke seberang jalan.

Ternyata benar itu pak Andrian. Tidak mungkin dia bisa terbebas hanya dalam waktu beberapa minggu saja kenapa dia bisa ada di sini. Ini hal yang membingungkan jika pak andrian di penjara terus siapa sekarang yang kami lihat. Kami ber-empat berencana ingin memata-matainya ingin mengetahui siapa dia sebenarnya.

Kami melihat pak Andrian seperti orang asing bagi kami. Dari cara dia berpakaian, dari cara dia berjalan, dari cara dia menatap kini berbeda dari sebelumnya. Kami merasa pak Andrian seperti berandalan, menakutkan dan seram.

Kami memata-matai pak Andrian dia pergi ke sebuah rumah yang tidak terawat. Seperti rumah kosong, halaman dari rumah itu tampak berantakan.

Dia masuk dan setelah kami tunggu beberapa menit dia tidak keluar lagi akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke penjara ingin memastikan apakah pak andrian benar udah keluar atau belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia masuk dan setelah kami tunggu beberapa menit dia tidak keluar lagi akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke penjara ingin memastikan apakah pak andrian benar udah keluar atau belum.

Sesampainya di tempat tujuan kami bingung karna pak Andrian masih di penjara kalau begitu siapa yang barusan kami lihat dan siapa yang barusan kami mata-matai.

Sejak saat itu kami terus memata-matai orang yang mirip dengan pak Andrian. Hari ini adalah hari sabtu kami berencana untuk lari pagi di dekat rumah yang di tinggali oleh orang yang mirip dengan pak Andrian sekaligus memata-matai nya. Tapi dia tidak kunjung keluar kami berencana untuk masuk ke rumah itu.

"Ayo sekarang kita masuk" kata Maria.

"Ayo" sahut Sandy dan Sindy.

"Eh tunggu ketuk pintunya dulu kan ngga sopan kalo masuk tanpa ijin" kata Mbul.

"Ngga sekalian aja kita bawain bingkisan sekalian silaturrahim gitu? Atuh ketauan Mbul" jawab Sindy.

"Oh iya ya haha" sahut Mbul.

"Jangan ketawa ngga lucu" kata kami semua.

Kami pun langsung masuk ke rumah itu lewat pintu belakang. Rumah yang benar-benar tidak terawat. Sepertinya di dalam tidak ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan kami bisa berleluasa berkeliling rumah itu. Pas kami ke lantai atas kami mendengar suara gemercik air sepertinya ada yang mandi kami langsung terburu-buru untuk pergi keluar takut ketahuan.

Tapi aneh nya pas kami masuk ke dalam rumah itu kami sudah mencium bau darah di mana-mana. Kami makin curiga ada sesuatu yang tidak beres dengan orang yang mirip dengan pak Andrian. Sebelum kami keluar dari rumah itu kami melihat bingkai-bingkai foto yang ada di dinding rumah itu dengan di hiasi debu-debu yang sudah menumpuk tebal.

Petualangan Misteri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang