Waktu, Penyesalan, dan Rindu

106 3 0
                                    

Waktu memang terkadang selucu itu. Ketika keadaan memaksa kita untuk saling menjauh, namun waktu mempertemukan kita dengan cara yang tidak kita duga. Bertemu tidak sengaja, saling tatap, memberi senyum penuh makna, namun tak saling sapa, karena kau telah berhasil melupakan segalanya.
Andai waktu mengerti, betapa hatikupun ingin melupakan semua itu. Tapi waktu terkadang mengajaku bercanda, seakan tak mengetahui segalanya, dan bahkan perlahan-lahan menyiksa.
Memutar balikan waktu, memperbaiki segala kesalahan yang telah berlalu. Mungkin itu yang saat ini ingin aku lakukan, sehingga tidak pernah timbul rasa kecewa di hatimu. Namun aku menyadari ada hikmah yang bisa aku ambil dari waktu yang telah lalu. Pelajaran hidup. Pelajaran yang hanya bisa diberikan oleh waktu, dengan penyesalan sebagai guru yang mengajarkan dan membuat kita lebih mengerti perihal rasa sesal dan rindu.

Sebagian orang menganggap rindu adalah hal yang paling menyiksa. Tapi tahukah kamu? Tanpa rindu kita tidak akan pernah mengerti apa arti cinta sesungguhnya. Rindu adalah bagian terindah dari mencitai seseorang. Rindu tidak hanya kita rasakan ketika kita berada jauh dari seseorang yang kita cinta. Bahkan, apabila kita memang benar-benar mencintai seseorang, hanya beberapa jam kita tidak bertemu dengan orang yang kita cintapun, rindu bisa saja datang. Lucu bukan? Tapi indah. Itulah makna rindu sebenarnya.

Dengan adanya rindu, kita jadi bisa lebih menghargai waktu bersama. Berusaha menciptakan kenangan-kenangan indah, dengan kamu dan aku sebagai peran utamanya. Dengan rindu kita jadi bisa lebih menghargai cinta seseorang yang mati-matian menjaga hatinya untuk kita. Namun, dengan rindu juga, seseorang yang tadinya saling cinta bisa berpisah karena tersiksa.
Ya, mungkin saja. Tidak semua orang menganggap rindu sebagai hal yang indah. Sebagian orang menganggap rasa rindu adalah perasaan yang sangat menyiksa karena tak bisa bertemu dalam jangka waktu yang lama dikarenakan terpisah oleh jarak.
Tapi ingat, semua tergantung kita. Tergantung seberapa besar rasa cinta kita kepadanya. Jika kita memang sungguh-sungguh mencintainya, seperti apapun siksaan dari rindu yang datang, tak akan ada apa-apanya ketimbang perasaan cinta yang kita rasakan kepadanya, yang bisa membuat kita bertahan dalam kondisi apapun. Itulah, sang rindu, salah satu bagian terindah dari cinta.

-MA.Muzakki

Cinta Yang Terhalang SamuderaWhere stories live. Discover now