7

12 2 0
                                    

Petir kali ini menghiasi malam. Tangisku belum terhenti sampai disini. Masih memikirkan bagaimana keadaan semua orang. Betapa malunya keluargaku saat kejadian itu.
"Maafkan Aisyah, ma..." Aku tertunduk dalam. Mama mengusap pelan kepalaku.
"Apakah yang dikatakan Della itu benar?" Tanya Mama.
Aku menggeleng lemah. Sambil menahan perih dihati.
Arva, di sebelah mama menatap lekat lantai kamar. Tak berani menatapku. Dia pasti kaget dengan ucapan Della.
"Mama tinggal sebentar, Arva jaga Aisyah ya..." Mama bangkit dari kursi sambil menatap Arva. Arva hanya mengangguk dan duduk dikursi.
Kami terdiam cukup lama. Sampai tak sepatah katapun terucap. Kejadian tadi membuat canggung suasana.
"Aisyah, apakah..."
Aku yakin Arva akan tanya tentang itu. Aku sudah menyiapkan jawaban yang tepat.
"Ya, Della menyukaimu...😊" Aku berusaha tersenyum.
"Benarkah? Aku tidak pernah menduganya..." Kata Arva.
Aku mengangguk.
"Apa kau menyukai Della?" Tanyaku.
Arva menatap sejenak ke langit ruangan, lalu menggeleng pelan. Aku menghela nafas. Sudah kuduga itu jawabannya. Jika Della tau, dia pasti murka denganku.
"Aisyah, pernahkah kau berpikir tentang dirimu sendiri?" Tanya Arva.
Aku mulai berpikir, apakah ini tentang... Segera aku menggeleng.
"Maksudku... Apa kau tidak memikirkan perasaanmu sendiri?" Tanya Arva lagi.
Kali ini aku paham, ini 'kode'.
"Perasaan... Sama siapa?" Tanyaku.
"Sama..."
"Hai anak-anak, ayo kita keluar. Acara sudah dimulai kembali. Della sudah pulang." Kata paman.
Della sudah pulang... Hufh... Cepat sekali. Aku segera bangkit dari kasur, melintasi Arva yang masih duduk.
"Maaf Arva, aku tidak bisa egois...😫" Pikirku.
Aku pun keluar dari kamar. Sambil menatap sekilas Arva yang terdiam saat petir malam ini... Hujan badai... Seperti keadaan hari ini.

***

Hai guys, maaf lama tidak update. Karena kesibukkan yang padat.
Jangan lupa vote dan komentar ya...😉😉😉
Terima kasih...

~Penulis
  Nisrina

Love Or FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang