Chapter 9 Half Perfect Guy

66 9 3
                                    

Bahkan walaupun kita berada dalam dimensi yang sama, Kau dan Aku tidak akan menjadi kita.Sebab Kau dan Aku adalah dua orang yang sangat egois, lebih memilih diam seribu bahasa hanya untuk menunggu salah satu dari kita berinisiatif memulai percakapan terlebih dahulu.






****

Alvin terus berjalan dengan santai di tengah lapangan sekolah sambil menggendongku di punggungnya. Aku tidak mengerti dari mana dia mendapatkan sikap tenang seperti ini saat berpasang-pasang mata memperhatikan kami layaknya tatapan mengintimidasi.

Aku benar-benar seperti membuat sebuah rekor besar dimana tantangannya adalah mengalahkan seekor singa jantan liar dengan tangan kosong.Sungguh luar biasa,Luna! Tapi ini sangat mengganggu. Sejak tadi, semua gadis-gadis disini melihatku dengan tatapan sinis.

Great!  Bahkan sekarang semua orang menatapku dengan tatapan Jully. Menyebalkan sekali!


Setelah melewati lapangan sekolah, akhirnya kami berhasil lolos dari kerumunan orang yang benar-benar keheranan. Aku tidak pernah menduga kalau lapangan sekolah akan sangat panjang hari ini, pasalnya aku sudah sering kali berjalan melewatinya, tapi hari ini benar-benar berbeda. Ditambah lagi tatapan-tatapan konyol yang dilayangkan kepadaku gara-gara bedebah ini. Berurusan dengan preman sekaligus idol sekolah memang melelahkan.

Aku sempat berpikir ini akan berakhir, tapi sialnya ternyata jalan menuju UKS melewati lorong di depan kelasku. Aku hanya bisa menyembunyikan wajahku ketika Alvin berjalan melewatinya sambil berharap tidak ada yang mengenaliku, terutama Raya.

"L U N A !!"

Sudah kuduga! Raya benar-benar menyebalkan! Oh ya ampun kenapa dia meneriaki namaku? Dia membuat semua penghuni kelas berbalik ke arahku dan Alvin. Sialnya lagi kenapa bedebah ini malah menoleh ke arah kelas sambil membalik tubuhnya sehingga memperlihatkanku pada seluruh penghuni kelas.

Sontak saja semua orang langsung berteriak histeris. Apa ini? Apa bedebah ini seorang aktor? Kenapa reaksi mereka berlebihan sekali? Aku hanya berbalik dan menunjukkan sebuah senyum awkward yang aneh.Setelah itu, Alvin kembali berjalan meninggalkan seluruh penghuni kelas yang menunjukkan reaksi seperti orang-orang di lapangan tadi.

Lagi-lagi awkward! Sedari tadi bedebah ini tidak berbicara satu katapun. Apa mungkin dia marah karna aku menyia-nyiakan waktunya yang tidak berharga itu?

" Hei! kenapa kau tidak bicara? Kau membuatku canggung!"

Ya ampun  dia membuatku tidak bisa berkata-kata. Dia hanya diam saja meski aku bertanya berkali-kali.

"Katakan sesuatu! Ayolah!"

Dia berhenti tiba-tiba. Aku melihat kedepan dan mendapati seorang gadis yang berdiri sambil membawa sebuah buku. Jully?

Aku memperhatikan dengan seksama, kali ini benar-benar lebih canggung lagi. Sebenarnya ada apa ini? Kami hanya berdiri mematung. Dan seperti biasanya, seorang Jully lagi-lagi menunjukkan tatapan sinisnya. Aku sudah melihat tatapan seperti ini sedari tadi.-_-

Tapi jika biasanya tatapan sinisnya di arahkan kepadaku, kali ini dia melihat Alvin. Dia lalu mengambil langkah cepat berjalan melewati kami tetap dengan tatapan sinisnya pada Alvin.




Kami akhirnya sampai di UKS. Aku duduk di atas sebuah kasur sembari Alvin sedang mengacak-acak lemari untuk mencari sebuat antiseptik dan plaster luka.

"Alvin..."

"Apa?" (Dijawab dengan nada sinis)

"Apa kau mengenal Jully?"

"Tidak"(Dijawab dengan nada sinis)

"Lalu kenapa sikapnya padamu seperti itu?"

"Aku tidak tahu" (Dijawab dengan nada sinis)

" Kau tahu?"

"Tidak!" (Dijawab dengan nada sinis)

"Dia juga sering menatapku seperti itu. Aku heran, beberapa hari ini dia selalu seperti itu, khususnya hari ini. Dia aneh sekali. Kupikir dia melakukannya pada semua orang. Aku selalu memperhatikannya di kelas dia benar-benar tidak punya teman, mungkin karna sikapnya ata..."

"Tidak bisakah kau diam sebentar?! Tolong jangan bahas orang itu di depanku! Aku tidak peduli apapun yang dia lakukan!"

"Tapi, aku hanya.."

"Aku tidak peduli pada orang yang kau sebut Julia itu!"(Nada keras)

"Namanya Jully"

"Terserah!...Sekarang kemarikan kakimu!"

"Aku bisa sendiri"

"Biar aku saja! Dulu kau pernah melakukan ini padaku. Aku benci berhutang!"

Sial! Jadi dia hanya menganggap itu sebagai hutang? Dasar bedebah brengsek.


Aku memperhatikannya mengoles antiseptik pada kakiku yang terluka. Sampai sekarang aku belum percaya orang yang menghabiskan waktu bersamaku adalah Idol yang sangat di puji oleh kaum hawa di sekolah ini. Andaikan orang ini memiliki sikap yang baik, mungkin aku juga bisa berubah menjadi seperti gadis-gadis itu.  Ya ampun, bicara apa aku ini?

Terkadang aku masih tidak mengerti kelakuannya, terkadang dia baik, terkadang dia bertindak seenaknya. Terkadang dia menjengkelkan, terkadang dia juga peduli.Terkadang dia keras,terkadang juga dia lemah. Menurutku sekarang dia lebih seperti Half Perfect Guy.

Banyak hal yang membuatku bertanya-tanya tentang orang ini, dia seperti sebuah puisi anonim yang terkadang kasar bahkan terkadang lembut. Yang aku tahu sekarang, aku ingin tahu lebih banyak tentang bedebah yang menyusahkan hidupku ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hai readers-San!! Lama yah baru update lagi...heheh maaf nih authornya super sibuk soalnya sekarang lagi simulasi ujian (Author udah kelas XII), udah ulangan numpuk, nilai belum rangkum, mau MID semester lagi..

Thor jangan curhat deh -_-

Hahah...Sekedar informasi yah buat pembaca setia Take Me Away yang author cintai. Mulai hari ini  Ceritanya apa yah...mau bilang Hiatus nggak juga, mau bilang vakum nggak juga,  mau bilang stop apalagi.

Intinya  author bakalan tetap update, tapi  mungkin jaraknya agak lama. Karna jujur aja nih, author buat cerita itu nggak pernah bikin konsep.Cuman pake imajinasi langsung gitu, jadi maklum lah yah kalau lama. Beda kalau ceritanya dari pengalaman pribadi.

Jadi buat readers-San  Gomen ne..

Yaelah thor sok-sok an pake bahasa Jepang -_-

wkwkwk...sebenarnya sih terbesit di dalam hati author yang paling dalam buat cancel ceritanya karna makin hari kok readersnya makin berkurang ya? Apa karna cerita author jelek kali yah atau terlalu berbelit-belit? Siapa suruh sih ngambil genre Teen Fiction.

Jadi mohon banget nih sama readers supaya Vomment  buat ngasih saran atau sekedar motivasi, supaya ceritanya bisa tetap lanjut. Soalnya cerita ini sekarang ada di ujung tanduk.

Lebay amat dah thor-_-

Nah..disisi lain author juga pengen belajar buat persiapan ujian.Salah satu penghambat juga nih. Jadi mohon di maklumi yah. So,wait for the next chapter  yah ders..Do'a in juga nilai author bagus-bagus supaya nggak ada beban kalau nulis.

Keep Vote Comment and Share yah!! AISHITERUUUUU😗😗😗

SPOILER :  - Oda itu neneknya Alvin

                      - Jully,Daniel sama Alvin dulu     temenan.


Kalau penasaran ikuti terus yah updatenya..

XOXO_NAmaliaY


Take Me AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang