Chapter 10 Unbelieveable

48 6 2
                                    


Semakin ku telusuri semakin aku tersesat.Sepertinya benar yang mereka katakan, bahwa hatimu adalah labirin yang tak berujung.




****

Beberapa hari ini aku benar-benar kewalahan setelah insidenku dengan Alvin yang sangat memalukan. Ribuan bahkan mungkin jutaan pertanyaan konyol tentang apa hubungan kami menjadi perbincangan yang lawas.

Bahkan setiap hari ada saja orang yang dengan sengaja mengintip ke kelasku hanya untuk melihat siapa sebenarnya gadis beruntung yang di sukai oleh Alvin.

Di sukai apanya, jelas-jelas itu semua hanya omong kosong belaka.
Bahkan Raya yang merupakan gadis banyak bicara semakin menjadi-jadi setelah insiden itu.

Aku berharap aku bisa menjelaskan situasiku pada mereka semua, tapi mustahil. Hal itu hanya akan membuatku lebih malu lagi.

Yah..maksudku apa aku harus mangatakan "Hai, aku Luna seorang pelayan yang menandatangani kontrak selama 2 bulan dengan Alvin sebagai ganti rugi karna aku menabrak motor super mahalnya dan menutupinya dengan cat murahan."

Tentu saja itu buruk.Sangat buruk!



****

Hari ini Alvin tidak ke sekolah, benar-benar suatu kejutan ketika dia mengirimiku pesan untuk pertama kalinya yang mengatakan dia tidak ke sekolah karna alasan yang tidak masuk akal.

A : Jika ada yang mencariku katakan saja aku tidak ke sekolah.

L : Kenapa? Kau ingin membolos lagi?

A : Aku ada urusan penting.

L : Sepenting apa urusanmu sehingga kau menyepelehkan sekolahmu?

A : Itu bukan urusanmu.

L : Kalau begitu bukan urusanku ketika ada yang bertanya padaku tentang kau!

.............

A : Aku menemukan seekor gurita yang memiliki kepala runcing.Kupikir itu sangat aneh jadi aku ingin memeriksanya. Sudah dulu!






Gurita dengan kepala runcing? Apa yang dia maksud cumi-cumi? Sebenarnya sebodoh apa dia itu?

Akhir-akhir ini ,Alvin jarang memerintahku berbuat ini dan itu. Lebih tepatnya setelah insiden yag menyangkut aku dan dirinya,dia jarang ke sekolah dan aku juga tidak pernah menemukannya di jalanan seperti biasanya.

Bukankah seharusnya aku senang?

****

Setelah pulang dari sekolah seperti biasa aku mengunjungi tokoh kue kesukaanku lalu bermain di taman.

Hari ini moodku lumayan bagus pasalnya kemarin dokter yang merawatku berbicara mengenai penyakitku. Aku mendapat sebuah remisi. Itu bukan pengurangan masa tahanan tapi sesuatu yang baik.

Remisi biasanya di tandai dengan mengecilnya tumor atau kanker. Biasanya pasien mengalami remisi karna kombinasi berbagai pengobatan, memiliki harapan hidup yang tinggi dan yang pasti karna mukjizat.

Aku benar-benar bersyukur, walaupun tidak memungkinkan aku sembuh secara total, setidaknya bebanku mulai berkurang di bandingkan dengan diriku beberapa bulan lalu yang selalu terpuruk bahkan mengutuk semua orang.


Aku duduk di atas kursi taman sambil menyalakan earphoneku, tiba-tiba aku di kagetkan oleh seorang gadis yang berdiri tepat di sampingku sambil membawa sebuah buku usang.

"Jully?"

"Bisa kita bicara,Luna?"

"Ya..tentu saja!"

Take Me AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang