Hari Kasih Sayang // 10

35 8 11
                                    

[13 Februari]

Group Line
Ray : Duh gue nggak sabar!
Kayrin : nggak sabar apaan ?
Ray : Liat aja besok
Thania : Ciah,Ray
Kayrin : Hedeh,bodo amat

[ 14 Februari ]
11.30 WITA
Gue udah sampe sekolah.
Gue tadi berangkat sendiri dikarenakan si Thania Marika sudah meninggalkan ku dan membiarkanku berangkat sekolah seorang diri.
*hadeuh.

Sesampainya gue di sekolah,tepatnya di markas tempat duduk cewek-cewek kelas gue,karena terlalu cape,gue langsung membanting tas gue dan langsung duduk disana.

"Duh!Gue capek!" Keluh gue.
"Baru juga sekolah,udah capek ae lo,Rin" kata sahabat gue si penggila
MOTO GP,Tasya Alena.
"Tumben gue kepanasan,Sya.Liat nih,keringet gue ngucur" kata gue sembari menunjuk pelipis gue yang memperlihatkan keringat disana.
"Heleh,mana sini gue lap" kata Tasya sembari mengambil selembar saputangan yang berada di kantong rok-nya dan mengelap keringat gue.
"Cieee!" Seru Vita yang baru aja dateng.
"Apaan sih lo,vit" balas gue yang keringetnya masih di lap sama Tasya.
"Orang cuma lap keringet doang,mumpung Valentine,yekan" kata Tasya santai.
"Iya,iya" jawab Vita singkat.

Tasya-pun udah menyelesaikan kegiatan lap keringet gue.
"Udah,Rin" kata Tasya.
"Makasi,Sya" kata gue.

Semakin lama,beberapa temen gue mulai mendatangi sekolah dengan beberapa coklat di genggaman mereka.

"Nih,coklat buat lo,Rin" kata Vanya sembari memberikan sebatang coklat kepada gue.
"Beuh,nggak usah repot,mbak" gue menolak dengan sopan.Adzek.
"Udah....ambil aja,kan Valentine" balas Vanya sembari menarik tangan kanan gue dan meletakkan coklat batang tersebut di tangan gue.
"Btw,makasi ya,Van" kata gue.
"Sipp" balas Vanya.

Vanya pun melakukan hal yang sama kepada beberapa temen gue yang lain.

"Eh,Tasya mana nih ?" Tanya gue kepada Saras yang kebetulan lagi ada di sebelah gue,sembari memakan coklat pemberian Vanya.
"Nggak tau,Rin.Lagi ke kantin kayaknya" jawab Saras.
"Ohh" balas gue singkat.

Nggak lama kemudian,perempuan yang tadi sembat aku bicarakan-pun datang.
Yang nggak lain dan nggak bukan adalah Tasya Alena.Yang sedang membawa sebatang coklat Silver Queen di tangan kanannya.

"Beuh...buat siapa,Sya?" Tanya gue.
"Doi gue" jawab Tasya-73 singkat.           [ :v ]
"Wuanjerr!! SYA! yakin,lo?" Tanya gue histeris.
"Ngapain nggak ?"
"Kakel,Sya?" Tanya gue memastikan bahwa 'DOI' yang Tasya maksud adalah kakel (kakak kelas) yang bernama..........
Itu deh.
"Iya" jawab Tasya singkat.

Nggak lama kemudian,si kakel itu pun terlihat.
Mungkin dia mau ke kantin,karena dia berjalan ke sekolah bagian belakang.

"Sya! Itu Doi lo,kan ?" Tanya gue yang sedang berada di samping nya.
"Iya,anjir" jawab Tasya.
"Samperin sana! Siapkan mental dan fisik" kata gue menyemangati Tasya.
"Gue bukan mau tanding Gulat,Kayrin Ayu!" Jawab Tasya.
"Hehe.......ya pokoknya intinya gitu.Cepet sana! Dia udah deket" balas gue.
"Oke,hadeuh!"

Tasya pun segera berjalan menghampiri si kakak kelas pujaan hati.
Dan membicarakan beberapa kata yang telah ia susun (bersama Letta) menjadi kalimat,yang gue nggak tau apa.
Momen ini tidak dilewatkan oleh kaun cewek kelas 10 IPS 2,selaku suporter.

Tasya udah balik,dan kakak itu pun melanjutkan perjalanannya ke kantin dengan membawa coklat pemberian Tasya.

"Huaaaaa!" Tasya kembali dengan jeritan histerisnya dan langsung memeluk Letta yang sedari tadi membantunya menyusun kalimat untuk diucapkan kepada kakak 'itu'.
"Ciee...Tasya" kata Letta yang masih berpelukan dengan Tasya.
Semua cewek yang ada disana-pun menyerukan kata yang sama.
"CIEEE,Tasya!"

since u cameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang