ROBERT : THE CHILD OF DRACULA

255 124 229
                                    

Malam itu suara tangisan bayi terdengar begitu keras, burung gagak dan burung hantu turut mengimbangi suara tangisan bayi tersebut. Terlihat begitu jelas seorang ibu muda yang menahan rasa sakit membawa bayi tersebut pada malam itu. Sendirian, dia berniat membuang bayi tersebut di samping rumah kosong yang tak layak huni. Dengan hujan rintik-rintik yang lama-lama menjadi deras tanpa dosa ibu muda itu dengan terburu-buru meletakkan bayi-nya yang tak berdosa di pinggir rumah itu. Tentu dengan selimut batik mega mendung yang khas. Suara petir yang menggelegar turut meramaikan suasana tegang itu layaknya beraduk seperti musik hip-hop. Begitu gelap tentunya bayi malang itu menangis dan terus menangis.

Tak lama, Ibu muda itu menangis.

"Anakku, maafkan ibu. Siapapun yang akan menemuimu aku akan berterima kasih dan bersyukur"

Bayi itu terus saja menangis, tidak muluk-muluk ibu muda itu langsung berlari meninggalkan bayi malang itu yang kini tengah kedinginan. Tertera di ranjang bayi itu terdapat secarik surat yang berisi :

NAMANYA ROBERT, TOLONG RAWATLAH DENGAN BAIK!

Keesokan harinya. Tak ada yang tau kemana keberadaan Robert, si bayi malang yang terbuang. Namun di suatu tempat keberadaan sang ibu muda kini telah miris. Ibu muda itu lebih memilih menjadi wanita yang kotor daripada menjadi ibu yang berbakti. Setiap malam waktunya ia habiskan dengan laki-laki hidung belang yang kaya akan uang. Yang ia pikirkan hanya ingin meneruskan hidup tanpa menanggung beban. Sungguh egois.

Hingga penghuni rumah kosong pada waktu itu tau. Dia adalah penyihir tongkat putih yang bisa meramal kehidupan seseorang dengan benar. Pakaiannya yang layaknya seorang pembunuh berdarah dingin menolong bayi Robert itu dari gelapnya malam dan dinginnya suasana pada malam itu. Pada saat itu juga Penyihir itu menjual bayi Robert kepada seorang temannya, yaitu dracula penunggu hutan kegelapan. Dracula itu bernama Zevanya yang mempunyai mimpi ingin memiliki seorang anak adam yang bisa membantunya menghancurkan suaminya sendiri.

"Oh Zevanya! Aku membawa seorang anak adam, maukah kau membelinya dariku. Aku bisa melihat mimpimu berawal dari bayi kecil ini"

"Hahaha, apakah barang itu benar anak adam kawan? Jika memang benar akan ku jadikan dia sebagai anakku"

"Lihatlah dia terus menangis, dia benar-benar hidup. Percayalah padaku. Tapi tidak semudah itu, kau harus membayarnya. Ini tidak gratis."

"Semuanya serahkan padaku masalah bayaran, hidupmu akan terjamin"

"Baiklah, rawatlah bayi ini dengan benar. Ingat satu hal! namanya Robert jangan pernah mengganti sekalipun nama bayi ini sesukamu. Tidakkah kau tau? Aku bisa meramal hidupmu di masa depan. Kau harus baik-baik padaku" Dengan wajah menyeringai, penyihir itu begitu percaya diri.

"Aku mengerti, berikan padaku"

Dan pada akhirnya bayi Robert jatuh di tangan Zevanya. Dia berniat untuk menjadikannya sebagai drakula. Dan pada saat bulan purnama penuh, Zevanya benar-benar menjadikan Robert sebagai drakula kecil. Dengan persembahan darah Robert yang ia ambil dari tubuhnya serta bunga smeraldo yang ia dapatkan dari hutan kegelapan dia berhasil menjadikan Robert sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Waktu berlalu begitu cepat, Robert tumbuh menjadi pemuda yang begitu haus akan darah manusia. Sikapnya yang begitu memberontak sering kali menghancurkan suatu desa dan membunuh begitu banyak manusia. Taringnya yang bertambah umur bertambah panjang, dia tumbuh sebagai drakula yang kuat nan sehat.

"Ama! Lihatlah taringku tumbuh 2 cm dari yang sebelumnya. Keren kan"

"Robert! Jangan terlalu banyak membunuh manusia, sekali-sekali saja kau memangsa hewan hutan, itu lebih menyegarkan untuk puasa darah manusia"

ROBERT : THE CHILD OF DRACULA (HIATUS SEMENTARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang