Hanya kepadanya aku menjadi jalang karena cuma dia yang kumau.
Hanya kepadanya aku melencangkan kebodohanku tanpa logika.
Terpuruk di musim hujan tangis berkepanjanganpun karena dia pula.
Tuhan, sejak hatiku terpasung kedalam berangta atas nama dia.
Aku luruh dalam kekholisan aliterasi cintanya.
Memapas kelipuan yang selalu menafsirkannya dusta dan pengkhianatan .
Malam itu aku menggigil tak dikarenakan malam dingin.
Jiwaku terasa memar saat dia berujar,
" dulu sempat singgah cinta yang sangat tulus untukmu, tetapi itu dulu! "
Menyakitkan, aku berlinak dengan mengecek hiperbola menolak kenyataan.
Setelah dia pergi...
Tersia - siakan hidupku menapaki tiap tebing kisahku dengannya yang telah dikibas tak ada arti lagi.
Mungkin memang aku harus berhenti memagut harapan cinta yang tak lagi dia kehendaki.
Kumohon Tuhan, jangan Pertemukan aku dengannya!
Jikapun aku selalu mencari kisi - kisi tentangnya maka jangan pernah Kau membukanya.
Karena sedetik saja aku menemukannya akan aku alpakan petualangan duka yang selalu menyapa.
Merindukannya, menunggunya, dan menanggalkan seluruh hidupku untuknya telah melesatkanku kedalam patah hati.
Meskipun tak pernah aku berhenti berharap, kumohon jangan beri jalan aku bertemu dengannya karena aku akan lebih tersakiti.
Aku tak akan lagi mampu melepaskannya meninggalkanku sendiri.
Dia telah memahatkan hatinya bukan atas namaku.
Mengalungkan karangan bunga kematian menghapus jejakku.
Mencerabuti risalah - risalah yang memeluangkanku bertemu dia kembali.
Walaupun di tiap doa selalu kupinta kesempatan sekali lagi bertemu dengannya meski hanya sementara.....
Tuhan, jangan Pertemukan aku dengannya!
Karena aku tak lagi memiliki amunisi untuk bertahan menyusupi ketegaran
By Vie
KAMU SEDANG MEMBACA
poesie
Poetryketika suara hati tak dapat terucap sehingga bisa didengar ketika segala yang ada diimajinasi tak bisa terdeteksi oleh indera pendengar ketika segala lukisan di dunia tak dapat dijamah oleh panca indera maka poesielah media untuk menuangkan aksara d...
