Dialah lelaki hebat itu
Yang menerkam dinginnya udara
menyelimuti aku
Tak pernah ada orang yang tahu
Kala aku terjebak dalam gelapnya
dunia
Cahaya terang yang diam-diam
menjadi ada
Siapa lagi jika bukan dari dia
Pernah aku begitu rapuh hingga
mudah tertiup angin
Dialah yang tak pernah letih
menegarkan
Meskipun tak pernah dianggap
sebagai pahlawan
Saat dunia bisa melihat celah untuk
menghujat
Hanya kasih di matanya yang terlihat
Prasangka terlalu takut mendekat
Selalu ada dia yang memeluk
kesepian
Menghalau derai-derai kesunyian
Adanya dia membuatku lupa
bagaimana mencekamnya
keterasingan
Siapa yang mengibaskan kesedihan
yang datang tanpa permisi?
Masih saja lelaki hebat ini
Menyergap senyuman menghadirkan
euforia sejati
Kembali dia yang tak pernah gentar
Bilapun khilafku mengaramkan
kerinduan yang berdesir
Tak akan penat lelakiku yang hebat
merengkuh cinta berkikir
By Vie
KAMU SEDANG MEMBACA
poesie
Poetryketika suara hati tak dapat terucap sehingga bisa didengar ketika segala yang ada diimajinasi tak bisa terdeteksi oleh indera pendengar ketika segala lukisan di dunia tak dapat dijamah oleh panca indera maka poesielah media untuk menuangkan aksara d...