poesie

Surat Cinta Peneliti Kepada Sang Diplomat

Dear honey, kubuka tiap lembar kisah yang telah berjalan.
Mengidentifikasi masalah yang terjadi
Aku tak pandai berdiplomasi untuk merangkai kerangka mimpi dan harapan masa depan kita.
Tapi aku ingin bernegosiasi demi memperjuangkan engkau honey.

Aku coba menelaah dengan mengerahkan segenap rasa yang kupunya.
Melepaskan segala arogansi dan keegosentrisanku yang menjadikan kerikil dalam hubungan diplomatik yang kita bangun.
Aku merindukan indahnya kebersamaan yang diselimuti cinta tanpa sengketa.
Hipotesis dari segala yang kulakukan karena aku takut kehilangan dirimu.

Maafkan aku honey
Semua karena lemahnya aku mendefinisi variabel - variabel yang membuatmu menangis dan meninggalkanku.
Aku salah menerka validitas animo cinta yang kau dambakan.
Mengkhianati integritas kasih sayang berkonspirasi menggeneralkan semua tindak tandukmu sebagai kama.

Paradigma dari kekuatan kemajemukan rasa yang telah kuanalisa.
Bisakah merecovery rasa cintamu kepadaku honey?
Aku patah hati sampai titik kulminasi yang tak sanggup lagi aku menanggungnya.
Tolong aku jatuhkan kasasimu bukalah pintu hatimu kembali.

Honey dengarlah kesungguhanku
Interpretasimu selama ini tak seperti realita yang terjadi.
Cinta tak akan pernah salah memilih
Meski tak terlihat tetapi percayalah cintaku memiliki akuntabilitas tinggi melebihi dewa cinta sekalipun.

Ini bukan penyusunan makar cinta yang akan melaporkan kedalam romantika cinta.
Semua tercipta sesuai suratan takdir yang Tuhan tulis.
Aku tak ingin lagi berdebat denganmu honey....
Detik ini aku hanya ingin mencumbumu dalam ketulusan dan menjanjikan aliansi cinta yang dahsyat.

Kumohon beri aku kesempatan sekali lagi....
Aku memang tak bisa menganalogikan kesalahan yang kubuat adalah dosa yang indah.
Tapi hidupku tanpamu bagaikan bumi tanpa oksigen yang membuatku menjadi hampa tanpa bisa bernafas.
Tolong honey jangan lagi kau pisahkan hatiku dari hatimu.

By Vie