Dua jam berlalu. Dua insan manusia yang sedang dilanda gundah masih nyaman dengan diamnya. Tak ada satupun yang bersuara.
Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Hingga suara salah satu diantara mereka mampu membuat seolah jantung berhenti berdetak.
"Kita putus ya"
Itu bukan pertanyaan, melainkan sebuah pernyataan yang keluar dari mulut seorang gadis di hadapannya.
Ia hanya diam, menatap sendu ke arah gadis yang dicintainya. Rasanya bak tersambar petir. Pertahanan tubuhnya melemah."Aku minta maaf. Aku tau aku salah. Aku mencintai dia, di saat aku masih sama kamu"
Ia masih diam, membiarkan gadisnya berkata tentang apa yang tersembunyi selama ini.
"Setelah ini kamu boleh benci aku, kamu boleh anggap enggak pernah kenal aku. Apapun boleh kamu lakuin."
Ia menjeda sejenak ucapannya.
"Aku harap kamu dapat yang lebih baik dari aku"
Setelahnya gadis itu melangkah, menjauh dari hadapannya tanpa menunggu respon darinya. Sebuah mobil berhenti tepat di sebelah gadis tersebut. Sesosok laki-laki seusianya muncul dari mobil tersebut, lalu membawanya pergi entah kemana.
Tepat setelah hari itu ia tak pernah bertemu lagi dengan gadis yang dicintainya. Ada rasa kecewa dalam dirinya. Tak menyangka hubungan yang selama ini dia jaga harus kandas karena sosok baru yang menyelinap diantara mereka.
Rasanya mustahil, selama ini hubungan mereka baik-baik saja, tak ada tanda-tanda pengkhianatan. Namun nyatanya, semuanya telah berakhir tepat saat gadisnya bekata tentang apa yang tesembunyi selama ini.
Seorang Aditya Reynaldi Pratama untuk pertama kalinya jatuh cinta dan patah hati oleh orang yang sama.
***
Haiiiii..
Numpang curhat bentar ya. Cerita ini tiba-tiba aja muncul di kepala aku saat liat teaser single solonya Rey Mbayang. Baper parah.. Alhasil terciptalah cerita ini.. Cerita ini aku dedikasikan untuk Rey, tepat di hari ulang tahunnya.
Semoga suka. Ditunggu kritik dan sarannya.Happy B'day Rey ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Tinggal
Teen Fiction"Selamat Tinggal. Semoga kau temukan yang lebih dari aku" Kejadian masa lalu merubah sosok seorang Aditya Reynaldi Pratama. Sosok yang dulu terasa hangat kini terasa begitu dingin dan tak tersentuh. Banyak faktor yang membuatnya memilih bungkam tent...