Sri Minggat
Written by Oryza Scarlett
Disclaimer © Masashi Kisimoto
SasuNaru
Warning : Awas boyslove! Out of Character! AU!
Ada istilah dan bahasa Jawa yang tanpa ditranslate
###
Naruto bermuka masam dan setengah mati kebosanan. Ia duduk dengan kaki dan tangan berlipat. Matanya menatap malas sang kekasih yang sibuk dengan parmuniaga butik. Menimbang dengan jeli kualitas dan unsur nilai seni dari dua jenis kain batik. Sudah satu jam waktu yang terlewati hanya untuk memilih antara motif batik parang kusumo atau motif pamiloto.
Kaki Naruto juga sudah pegal-pegal. Pasalnya dari pagi Uchiha Sasuke –kekasihnya- sudah menyeretnya mengelilingi Malioboro. Dengan blangkon di kepalanya Naruto hanya bisa menurut. Satu- persatu butik dan pertokoan mereka singgahi.
Naruto pada akhirnya menyusul Sasuke ke tanah Jawa setelah satu tahun mereka menjalani LDR (long distance relationship). Sasuke adalah seorang Japanese yang terobsesi untuk menjadi Javanese. Puncaknya, setahun yang lalu Sasuke membuat keputusan yang menurut Naruto sangat gila dan super sinting.
Bungsu Uchiha itu memutuskan hijrah ke negeri tropis untuk belajar kebudayaan dan bahasa Jawa. Jika ditanya alasannya, Sasuke selalu menjawab kalau ia hanya ingin menjadi pribadi baru yang njawani. Naruto dan bahkan seluruh keluarga Uchiha pun tidak ada yang mengerti makna ucapan tersebut. Berhubung Sasuke telah dewasa dan bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tidak ada seorang pun yang menghalangi.
###
"Sasuke, terima kasih sudah membelikanku banyak baju hari ini, tapi sejujurnya koperku juga penuh dengan baju-baju," ujar Naruto setelah mereka sampai di penthouse yang Sasuke sewa.
"Tidak masalah, kau berada di Jawa sekarang, sudah sepatutnya berpakaian seperti penduduk Jawa juga."
Sasuke menjawabnya dengan senyuman di ujung kalimat. Tangannya merogoh ke dalam tas karton untuk mengambil barang yang telah ia beli.
"Cobalah, kau pasti menyukainya," pinta Sasuke.
Naruto memperhatikan kemeja coklat gelap bermotif yang disodorkan Sasuke kepadanya. Sekilas itu mirip kemeja pantai Hawaii, tapi jenis kain dan coraknya berbeda. Naruto menarik kaosnya ke atas dan langsung menyambar kemeja batik dari tangan Sasuke. Sambil satu persatu melepas kancing, matanya sesekali melirik pemuda di depannya. Sasuke tampak puas saat Naruto memakai baju tersebut.
Jemari alabaster mengambil penutup kepala yang bercorak batik dari atas meja. Orang Jawa menyebutnya blangkon. Ia memakaikannya di atas surai pirang Naruto, lalu menuntunnya untuk duduk di kursi kayu jati. Sasuke lantas berjongkok dan menangkup kedua tangan Naruto.
"Kenapa lama sekali?" Sasuke bersuara.
"Apanya?"
"Kau terlalu lama menyusulku ke sini."
"Bukan! Tapi kau yang terlalu lama di sini, kenapa?" ujar Naruto membalikkan kata-kata.
"Naruto, kau tidak mengerti, aku sudah menganggap Jawa adalah rumahku, dan sampean..." Sasuke mengulas senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atopos
FanfictionKumpulan drabble dan ficlet tentang Sasuke dan Naruto dengan banyak genre di dalamnya. Sebelum pindah sekolah, Naruto ingin kenang-kenangan dari orang yang disukainya. Yang tak terlupakan meskipun mungkin tak sepenuhnya spesial. Dia memutuskan hal b...